"Kita kan temen, udah sering kek gitu," ucap Naya.
"Ouh."
"Hem, Naya masuk kamar dulu yah," pamit Naya.
"Eith bentar! Malem ini kita jalan-jalan!" seru Tari.
"Beneran?" tanya Naya, "bertiga?" tanya Naya lagi.
"Iya dong?" jawab Tari.
"Yey!" seru Naya.
"Ya udah sana, kalo mau istirahat dulu," titah Tari.
"Siap," jawab Naya lalu berjalan kearah kamarnya.
"Kasian kak Aldo," gumam Naya saat berbaring melihat langit-langit kamarnya.
"Tapi kalo nggak di respon, lebih kasian," ujar Naya.
"Udah ah, ngapain mikirin dia!" pekik Naya, lalu bangun, membawa handuk dan pergi ke kamar mandi.
•°*★*°•
"Naya cepet! Udah malem ini!" gerutu Tari.
"Udah Mah, ayo," jawab Naya.
Saat keluar dari kamar.
"Naik apa Mah?" tanya Naya.
"Mobil," jawab Tari.
"Angkot?" tanya Naya lagi.
"Masa angkot! Mobil Mamah lah," jawab Tari.
"Ouh."
Ketiganya pun naik kedalam mobil berwarna putih ini, Naya duduk di kursi belakang bersama ibunya dan ayahnya fokus menyetir karena ia pemimpin.
"Mau kemana?" tanya Naya
"Ada deh," jawab Tari.
"Pah, kasih tau dong Pah," rayu Naya pada ayahnya.
"Nggak! Jangan dikasih tau Pah!" jawab Tari.
"Mamah, gitu," rengek Naya.
"Eh, kok ditutup," ucap Naya saat matanya ditutup oleh ibunya sedangkan ayahnya fokus menyetir.
"Shut! Jangan berisik!" tegas Tari.
"Mau kemana?" tanya Naya.
"Udah ngampe, ayo turun," ajak Tari.
"Buka ini Mah, jalannya nggak keliatan, gimana kalo nanti kesandung?" ujar Naya.
"Nggak bakalan," jawab Tari.
"Ayo jalan," titah Tari sambil menuntun anak semata wayangnya.
"Gelap Mah," ucap Naya dengan kaki yang tetap ia langkahkan walau sedikit ragu.
"Duduk," titah Tari.
"Tara!!!" seru Tari setelah membuka penutup mata Naya.
"Ih, haha," nanya terkejut dengan wajah gembira.
"Masih inget?" tanya Tari.
"Masih, Mah," jawab Naya.
"Dulu kita bertiga main petak umpet di taman ini," ucap Naya.
"Hem, sebenernya masih ada rasa takut Mamah ditempat ini, tapi tempat ini terlalu banyak kenangan, hingga menghilangkan rasa takut itu." tutur Tari.
"Mamah takut kenapa?" tanya Naya.
"Waktu kamu kecil di usia tiga tahun, kamu hilang ditempat ini, makanya Mamah nggak pernah lepasin tangan kamu saat main disini. Mamah takut kisah itu terulang," tutur Tari.
"Trus, siapa yang nemuin Naya?" tanya Naya, penasaran.
"Hemm, mamah juga nggak tau," ujar Tari. "Yang jelas dia anak laki-laki, masih kecil. Mungkin usianya masih lima tahunan lah," jelas Tari.
"Namanya?" tanya Naya lagi, dirinya saat ini begitu penasaran.
TBC
Aldo cocok nggak sama Naya?
Guys pen curhat, gini nih ....
Kadang Ze ngerasa kalian kurang suka sama cerita 'KTA' kenapa bisa gitu? Karena kalian sider gitu, kan Ze jadi sedih pen nangis, serius🙃
Ze pengen kalian ngk sider, berbaur saja yhh yuk voment 😘
{Follow, vote, komen and share}
• see you next part •
Salam sayang 🐝
My Ig: bintang_selatan04
YOU ARE READING
N vs A
Teen Fiction❕ WARMING ❕ •> FOLLOW SEBELUM BACA •> VOTE SETELAH BACA PER PART •> KRISAR •> BERI THOR SEMANGATTT •> CINTAI PENULISNYA •> DILARANG BERTENGKAR YAHH JANGAN SAMPE DI LANGGAR YAH GUSY!! HARUS DI TA'ATI❗ _________________________ *** "mau...
[24] || prank(^^)
Start from the beginning
