BAB - 24

60K 2.9K 79
                                    


Happy Reading Kaum Rebahan.




"Lepas kak lepas!" Teriak Karin meronta ronta. Arka menarik Karin masuk kedalam mobil nya.

Saat ini mereka berdua berada disebuah parkiran di supermarket. Arka yang mengikuti Karin.

"Jangan keras kepala! Masuk!" Ujar Arka dengan dingin, dia meremas tangan Karin dengan kuat sedangkan Karin menggeleng gelengkan kepala nya. Dia tidak mau ikut dengan Arka.

"Aku gak mau ikut kak arka! Lepas kak! Lepasin Karin" Teriak Karin.

"Oh rupanya kamu mau dengan cara yang kasar" Ucap Arka kemudian mendorong tubuh Karin dengan kuat.

Brak

Arka menutup pintu mobil dengan kuat dan Arka pun masuk ke dalam mobil kemudian mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata.

Karin dia merapalkan doa didalam hati supaya mereka berdua tidak kenapa napa, arka membawa mobil seperti orang gila.

"Kalo kakak mau mati, gak usah bawa Karin!" Pekik Karin.

"Kalo gue mati, lo juga bakal ikut mati bareng gue" Ucap Arka dingin.

Karin menggeleng gelengkan kepala nya, arka bodoh dia tak mau mati muda.

"Karin mau pulang, anterin Karin" Mohon Karin.

Dia menatap Arka dengan tatapan memohon, semoga Arka bakal luluh tapi sepertinya tidak.

"Lo pulang tapi ke apartement" Ucap Arka.

"Karin gak mau kak, karin mau pulang dirumah Karin. Lagi pula kita bakal bercerai"

Arka menggerem mobil nya dan menatap Karin dengan tajam. "Apa lo bilang? Coba ulangi? Cerai?" Bisik Arka.

"Kita gak bakal bercerai" Jawab Arka dengan datar.

"KARIN MAU CERAI! KARIN MAU CERAI DARI KAK ARKA!" Teriak Karin nyalang.

Plak

"Lo siapa anjing?! Berani nya lo teriak didepan gue! Dasar jalang!" Sentak Arka.

Arka menampar pipi Karin dengan kuat bahkan sudut bibir nya mengeluarkan darah. Karin menatap Arka dengan tatapan tak percaya, arka kembali menampar nya.

"Brengsek! Gak punya hati!" Teriak Karin beruraian air mata.

"Apa? Mau nampar Karin lagi? Silahkan!" Teriak Karin lagi.

Plak

"Itu kan mau lo?! Gue nampar lo?" Sahut Arka tanpa beban.

Karin terkekeh geli dan mengusap air mata nya dengan kasar. Dia menatap keluar jendela. Dia tak mau menatap wajah Arka.
Dasar Brengsek

"Lepas jangan pegang Karin" Sentak Karin. Dia menghempaskan tangan Arka yang memegang tangannya.

"Karin" Desis Arka.

"Mau kakak apa sih? Karin mau cerai dari kakak, otomatis kakak bisa sama kak Salsa, tanpa harus fikirin Karin sebagai istri kakak, karena kita bakal bercerai" Ucap Karin.

"Gue sama Salsa udah putus, gue udah putusin dia Karin. Jadi kita bisa memulai nya dengan awal, kasih gue satu kesempatan lagi, gue bakal berubah gue janji sama lo" Mohon Arka.

Karin terkekeh dan menggeleng gelengkan kepala nya "Sudah dua kali kak, karin kasih kakak kesempatan. Tapi kakak gak pergunain kesempatan yang Karin kasih dengan baik. Kepercayaan Karin sama kakak udah gak ada lagi, kakak gak bakal berubah, bahkan kak Arka main tangan lagi sama Karin" Jawab Karin.

Arka memegang tangan Karin kemudian mengecup nya berkali kali "Kali ini gue janji, gue bakal berubah, gue mohon sama lo"

"Karin gak mau jatuh dilubang yang sama, karin tetap mau cerai" Ucap Karin dengan pelan. Dia tidak boleh goyah kali ini dengan Arka.

"Kalo lo tetap kekeh mau cerai, besok nama lo sama keluarga lo bakal rusak" Ancam Arka.

"Maksud kak Arka apa?! Jangan bawa bawa orang tua aku kak dimasalah kita!" Seru Karin.

"Maka nya jangan keras kepala! Gue gak bakal ceraiin lo! Lo ingat itu Karin! Lo selamanya milik gue!" Sentak Arka.

"Gak Karin tetap mau cerai!" Kekeh Karin.

"Anjing lo!" Teriak Arka.

Arka menghentikan mobil nya di jalanan yang sepi, dia menatap Karin dengan tajam kemudian menjambak rambut Karin dengan kuat membuat sang empu meringis. Bukan hanya itu Arka juga menampar Karin berkali kali membuat sudut bibir nya menggeluarkan darah dan wajah nya lebam.

"Masih mau cerai hmm" Bisik Arka dan meremas paha Karin dengan kuat.

"Kak Arka sakit" Lirih Karin.

"Itu karna lo keras kepala! Jangan sekali kali minta cerai, gue bakal bunuh lo disini sekarang juga" Ucap Arka dia hanya mengancam Karin saja.

"AYO BUNUH KARIN! LEBIH BAIK KARIN MATI DARIPADA HIDUP SAMA ORANG KAYAK KAKAK!" Teriak Karin didepan Arka.

Plak

Plak

Plak

"Gak semudah itu" Setelah mengatakan itu Arka melajukan mobil nya di atas rata rata. Sedangkan Karin dia hanya bisa menangis. Hati nya sakit, badannya juga sakit.

TBC

Maaf part nya sedikit🙏 Btw aku mo nanya apa masih ada yang baca cerita aku ini gak😂 Udah lama banget hiatus, berhubung cerita aku yang berjudul "Kanaya" udah tamat jadi aku mau lanjutin cerita ini.

Jangan lupa Vote sama Komen sebanyak banyak nya agar aku lebih semangat untuk mengetik😆🙏

70 Vote bisa gak?

MBA (Married By Accident) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang