Part 17

110K 8.9K 459
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading

***

"Gue tau orangnya siapa, tapi gua mau nanya satu hal sama lo. Lo kenal sama perempuan yang bernama Za?" tanya Alva

Semua pasang mata yang berada di ruangan itu memusatkan perhatiannya ke arah Alva dan Erlan.

"Kamu kenal El?" tanya Daddy yang sedari tadi menyimak obrolan para lelaki muda ini.

Erlan menggeleng pelan namun ia mengangguk saat mengingat sesuatu. "Erlan gatau pasti siapa dia, tapi beberapa kali Erlan pernah denger kalau orang yang bernama Za itu sering berurusan dengan para pengusaha. Namun anehnya mereka adalah orang-orang yang berkhianat atau sering melakukan kecurangan." jelas Erlan.

"Bentar-bentar, gue pernah denger karyawan gua ngerumpiin orang yang namanya Za juga, tapi gua kurang yakin apakah mereka orang yang sama." Azka menimpali.

"Perlu bantuan Papi dan Daddy?" tanya Xavier menatap satu persatu anak, menantu dan keponakannya.

Mereka menggeleng kompak. "Gaperlu Pi, untuk saat ini biar Erlan yang ngurusin masalah ini. Papi fokus ke perusahaan aja, lagian ada Azka, Alva dan Darrel yang bantuin." jelas Erlan yang diangguki Xavier.

"Kalau begitu Daddy sama Papi mau liat keadaan Ara dulu." ucap Arsen.

Mereka bertiga mengangguk, lalu Arsen dan Xavier berlalu dari ruang keluarga untuk melihat keadaan Ara.

Azka meletakkan laptopnya di meja kaca yang berada di depan mereka. Tampak di layar laptop terlihat rekaman CCTV jalanan yang memperrlihatkan orang yang tadi mengepungnya ternyata sudah mengincarnya dari jauh-jauh hari. Terlihat mereka yang sering mengikuti mobilnya dan mobil Ara.

"Kurang ajar, mereka mau bermain-main rupanya." ucap Alva marah.

Erlan mengepalkan kedua tangan untuk meredam emosi yang sudah akan meledak, ia segera mengambil ponselnya menghubungi Darrel.

"Cepat kirimkan data komplotan tadi, dan perketat keamanan Ara. Tambahkan bodyguard di sekitar mansion, gua pulang sekarang."ucap Erlan tegas

"Udah bos, lo bisa cek email sekarang. Bodyguard udah gua tambahin dan beberapa udah gua suruh berjaga-jaga di beberapa tempat, lo bisa pulang dengan aman."

Telpon diputuskan sepihak oleh Erlan, tanpa menjawab ucapan Darrel laki-laki itu bangkit menuju kamarnya, terlihat Ara yang sedang tertidur ditemani Mommy nya.

"Kita pulang sekarang. Mom, tolong bantu Erlan beresin pakaian Ara, Erlan mau gendong Ara ke mobil." jelas Erlan.

Shenna mengangguk dan mulai membantu Erlan membereskan pakaian Ara, sedangkan Erlan mulai berjalan mendekati Ara yang tengah tertidur pulas. Ia mengangkat perlahan tubuh mungil istrinya, membawa Ara ke mobil yang akan membawa mereka ke Jakarta. Karena kejadian ini, mereka tidak bisa melanjutkan liburan lantaran keadaan yang tidak kondusif.

"Udah?" tanya Erlan saat sudah sampai di kamarnya.

"Udah nih, kamu hati-hati ya. Mommy dan yang lain nanti nyusul setelah urusan disini selesai." ucap Shenna kepada anaknya.

ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang