13. Preview

9K 1.1K 120
                                    

TAEYONG YANG baru saja selesai dengan siaran VLIVE lantas menoleh ke arah pintu kamarnya. Sebab seseorang tiba-tiba membukanya dari luar. Atau lebih tepatnya Jaehyun—kekasihnya yang kini tengah cengar-cengir seperti orang mabuk.

Pemuda Jeong itu kemudian menghampirinya yang masih terduduk di depan komputer. Jaehyun membungkukkan badan sebelum menyambar bibirnya dengan kecupan lembut nan ringan.

“Ada apa denganmu?” Taeyong terkekeh, “Kenapa kau datang ke sini?”

“Apa kau masih merajuk karena aku lupa membeli goguma?”

“Ya.”

Taeyong mencebik lalu melipat lengan. Masih tersimpan jelas di memori otaknya ketika dua hari yang lalu ia dan Jaehyun sempat berseteru hanya karena permasalahan sepele.

Awal mula kejadian itu adalah saat ia menemukan kenyataan bahwa stok persediaan goguma kesukaannya di kamar habis tak tersisa. Taeyong bahkan sempat menuduh Haechan, Doyoung juga member lain di dorm lantai lima lah yang telah memakannya. Namun tak seorang pun mengakuinya.

Sejujurnya Taeyong tidak masalah jika orang lain ingin menikmati makanan yang ia punya. Tapi ia benar-benar tidak rela jika goguma nya lenyap begitu saja di tangan seseorang yang bahkan tidak meminta.

Hingga pada akhirnya Taeyong pun menceritakan masalah itu kepada Jeong Jaehyun, kekasihnya. Sayangnya, ia yang berniat untuk melampiaskan keluh kesah kepada sosok tercinta justru semakin dibuat marah. Pasalnya, Jaehyun mengakui bahwa dirinya lah yang diam-diam masuk ke kamar si pemuda Lee lalu memakan goguma saat Taeyong sedang berada di studio rekaman.

Jaehyun kemudian berjanji akan membeli goguma lain untuk Taeyong saat keluar dari dorm. Namun nyatanya, Taeyong lagi-lagi harus dibuat mengomel karena kekasihnya itu justru lupa akan janjinya. Membuatnya merajuk hingga tak membalas pesan Jaehyun di KakaoTalk seharian.

“Taeyong Hyung, maafkan aku.”

Jaehyun berlutut di samping kaki Taeyong yang masih duduk di kursi. Ia kemudian menyandarkan kepala pada paha Taeyong seraya menggerak-gerakkan kepala seperti kucing.

“Apa yang kau lakukan, Jaehyun?”

Taeyong tertawa ringan. Namun persekian detik berikutnya raut wajah lelaki manis itu seketika berubah menjadi datar. Pasalnya Jaehyun justru beralih memijat pahanya sensual.

“Sepertinya aku memiliki sebuah kink saat melihatmu memakai piyama kelinci ini.”

Suara bariton Jaehyun yang rendah membuat Taeyong merinding. Jika sudah seperti ini, maka ia sudah tahu pasti apa yang sedang ada di pikiran si lelaki berlesung pipi.

“Tidak, Jaehyun. Jangan malam ini,” kata Taeyong, “Besok pagi aku ingin bersepeda di sekitar taman sungai Han bersama Doyoung dan Johnny.”

Hyung, sudah lama kita tidak melakukannya.”

“Kita bisa melakukannya besok, sayang. Oke?”

“Janji?”

“Janji,” kata Taeyong lalu meraih jari kelingking Jaehyun hingga bertautan dengan miliknya.

“Apa kau ingin tidur di kamarku malam ini, hm?” tanyanya seraya mengusap surai hitam sang kekasih.

Jaehyun mengangguk, “Mhm. Tapi aku belum mencuci muka dan menggosok gigi.”

“Kalau begitu masuklah ke kamar mandi. Aku ingin bermain battle ground sekali lagi sebelum tidur.”

“Jangan terlalu mendekatkan wajahmu dengan komputer, Hyung.”

Off Camera | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang