21 - first meet

228 77 7
                                    

Kini perhatian junkyu teralihkan kearah mobil berwarna abu abu yang sudah terbalik dalam radius sekitar lima puluh meter didepan sana. Junkyu menghampiri mobil tersebut, bergegas membuka mobil bagian belakang yang kondisinya masih terlihat cukup bagus.

Terlihat seorang gadis dengan hoodie dan celana jeans di jok belakang. Sedangkan di depan terdapat dua orang yang sepertinya adalah orang tua gadis tersebut.

"Tolong putri kami.." tutur seorang pria yang berada di kursi kemudi.

"Iya pak, saya sedang berusaha menolongnya." Ucapnya dengan nada sedikit meyakinkan.

"Setelah menyelamatkan nya pergi jauh dari sini." Lanjut pria tadi.

"Pak saya janji nanti kalau putri bapak sudah saya keluarkan saya bawa bapak dan ibu itu pergi dari sini."

Tiba tiba junkyu mencium bau bensin. Dan ternyata benar, bahan bakar mobil yang tak lagi utuh ini tidak lama lagi pasti akan terbakar.

"Pergi! Bawa putri kami! Cepat!"

Sial, sabuk pengaman yang putrinya kenakan menyangkut. Junkyu berusaha menariknya dengan sekuat tenaga.

"Arrghhhhh anjirr!! Cepetan! Bangsatt! Bapak tunggu sebentar, saya pasti menyelamatkan putri bapak."

Setelah bersusah payah akhirnya sabuk pengaman tersebut dapat terlepas. Segera ia menggendong gadis tersebut ke punggungnya.

Sebelum ia pergi pria paruh baya tersebut berpesan.

"Tolong jaga putri kami." Setelahnya ia kehilangan kesadaran.

"Saya janji saya akan jaga putri bapak."

Di sela sela sempitnya mobil junkyu berusaha menggoyangkan lengan pria tersebut, namun ia tetap tak bangun.

"BAPAK!! PAKK!!"

"Ayah... Bunda..." Lirih gadis yang masih ada di punggung junkyu.

Lalu junkyu segera berlari menjauhi mobil tersebut. Ia letakkan gadis tadi di dekat yedam yang sudah ia bawa ke tepi jalan. Lalu junkyu kembali ke mobil abu abu tadi.

Saat jaraknya dan mobil tadi cukup dekat, mobil tersebut meledak dan terbakar hebat. Puing puingnya menghantam tubuh junkyu hingga dirinya terpental cukup jauh.

Dari mata sayup, terlihat mobil tersebut sudah hampir hangus terbakar. Junkyu gagal, masih ada dua nyawa lagi di dalam sana. Tapi ia gagal menyelamatkan nya. Ia ingkar kepada janjinya sendiri.

Bahkan hujan yang sedari tadi masih berjatuhan pun tak mampu memadamkan kobaran api tersebut. Di atas aspal yang dingin dan basah ini junkyu menangis dengan kondisi tubuhnya tak kalah semrawut dari yedam dan gadis itu.

"Maaf." Ujarnya lirih.

Setelah itu tak dapat terlihat lagi dunia. Kosong, hitam pekat. Tak ada satupun cahaya masuk untuk membantu junkyu mencari jalan keluarnya.


















Sampai akhirnya ia berada di rooftop rumah sakit. Terlihat seorang gadis dengan kursi rodanya sedang memandang sendu kearah langit.

Itulah awal pertemuannya dengan Sia. Awalnya ia tak tahu kenapa harus bertemu dengan sia. Sampai akhirnya di titik ini junkyu sangat tahu dan paham.

Ia ditakdirkan memenuhi janjinya kepada dua orang tua sia. Yaitu

Menjaganya.

Flashback off

invisible | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang