Kini junkyu semakin kebingungan mencari keberadaan yedam di rumah sakit seluas ini.
Ia tak tau dimana tempat pasien yang baru saja mengalami kecelakaan. Kalau tanya pun tidak ada yang bisa menjawab, karena sejatinya dia tak seharusnya mendekam di dunia yang tak lagi ia tempati.
'Arrghhhhh.. bodoh! Gue gabisa tanya siapa siapa anjing!'
'Gue benci jadi hantu! Benci!'
Teriaknya yang tidak seorangpun di rumah sakit ini mendengar nya. Namun tak patah semangat junkyu terus memeriksa ruang rawat pasien hampir di setiap bangsal.
Mulai dari IGD, ICU. Semua sudah ia telusuri namun tak terlihat sedikitpun wujud yedam.
Tak lama kemudian Sia datang dengan kondisi yang jauh dari kata baik. Seluruh badannya basah karena hujan, rambutnya lepek, serta matanya yang membengkak.
Junkyu khawatir, ia tak menyangka sia akan sekacau ini.
'Sia! Sia nanti Lo sakit. Liat keadaan lo.'
Ujar junkyu namun tak dipedulikan oleh sia.
"Jun. Yedam mana Jun? Mana ruangannya?"
Seisi ruangan tersebut termasuk Jihoon mengernyitkan dahi kebingungan menatap sia. Masalahnya kini ia sedang berbicara sendiri tanpa ada seseorang di hadapannya.
'Sia Lo jangan ngomong sama gue. Lo diliatin orang orang.'
"Jawab Jun!"
"Sia? Ngomong sama siapa?" Tanya iihoon takut takut kearah sia.
"Pokoknya ada temen sia bang." Ucap sia singkat.
"Yaudah kalo gitu kita tanya resepsionis nya ya." Ucap Jihoon lembut.
"Permisi, pasien bernama bang yedam yang baru saja mengalami kecelakaan tabrak lari sekarang di ruangan mana ya? Ini saya temannya."
Jihoon harus berbohong tentang yedam temannya. Tentu saja ia tak mengenal yedam.
"Pasien bernama bang yedam sekarang sedang menjalani operasi." Jawab wanita muda tersebut.
"Operasi?!" Pekik sia ketakutan.
"Nggak. Nggak. Nggak mungkin. Bang.. yedam operasi.." kini sia mulai menangis lagi dalam pelukan Jihoon.
"Ssssshh.. kita kesana ya."
'operasi?'
"Maaf hanya ini yang bisa kami lakukan"
Sayup sayup suara yang tempo hari mengganggu junkyu mulai berdatangan. Rasanya suara tersebut saling sahut menyahut sehingga membuatnya bingung. Hanya satu dua kalimat yang dapat ia dengar jelas.
"Nggak.. nggak mungkin... Junkyuuuu"
"Jun.. bangun Jun.. pleasee"
"Dok.. tolong bilang sama saya Junkyu bakal bangun kan dok? Iya kan? Katakan kalau semua ini hanya mimpi"
Terdengar pula tangisan wanita yang meraung-raung hingga memekakan pendengaran junkyu.
'mama?'
"Jun. Nggak ikut?" Ajak sia saat melihat temannya itu hanya diam berdiri di tempat nya tadi.
"Jun kenapa?"
Melihat sia yang berbicara sendiri membuat bulu kuduk Jihoon berdiri.
-anying heh dia ngomong sama siapa-
Jihoon"Sia, ayo"
'Sia Lo duluan aja. Nanti gue nyusul'
Akhirnya sia dan Jihoon pergi ke ruang dimana yedam di operasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
invisible | Treasure
Fanfiction"Bukan cuma lo yang nggak kelihatan, gue juga" "Tapi kalo lo nggak kelihatan mah wajar, lah gue?" start : 02/04/2021 end : 03/06/2021