"Eh apaan tuh rame rame"
Pemuda yang kini beranjak semester tiga itu mulai berjalan mendekati kerumunan. Jaraknya cukup dekat karena tepat di depan supermarket tempat ia berteduh.
Saat ia berhasil membelah kumpulan orang itu. Ia terkejut setengah mati melihat seseorang yang ia kenal terduduk sambil menjambak rambutnya berkali kali yang diiringi teriakan putus asa.
"Sia!"
Ujar pemuda tersebut.
"Masnya kenal mbak ini?" Tanya pak supir taksi tadi.
"Iya pak ini adik temen saya. Ini kenapa ya pak?" Tanya pemuda tadi.
Ternyata pemuda tadi ialah, Jihoon. Orang yang tanpa kenal lelah berusaha meluluhkan hati kakaknya, Jia.
"Saya tidak tau mas, tadi naik taksi biasa saja tiba tiba minta turun terus teriak teriak."
"Taksi? Sia naik taksi?" Ujar Jihoon terkejut.
Pasalnya ia tahu kalau sia tak bisa menaiki mobil karena memiliki trauma masa lalu.
"Sia.. sia lihat! Ini bang Jihoon. Sia tenang ya. Tenang." Ucap Jihoon sambil memeluk tubuh sia erat.
"Kita neduh dulu ya, hujannya deres banget."
Saat ingin digendong, sia menolak dengan gelengan yang kuat.
"Bang.. yedam.. rumah sakit.. salah sia.."
Kalimat yang sia berikan terpotong potong yang membuat Jihoon bingung.
"Hah? Yedam? Yedam siapa? Bentar kita neduh dulu nanti kamu sakit. Ayok abang angkat."
Kemudian Jihoon mengangkat tubuh lemas sia. Ia bawa ke dalam supermarket tadi.
"Nanti saya pel. Janji" ucapnya kepada kasir disana.
"Sia tenang. Minum dulu." Ujar Jihoon sambil menyodorkan segelas teh hangat. Namun sia menolak.
"Bang ayo ke rumah sakit bang. Yedam bang.. yedam.." rengek sia terus-menerus.
"Maaf mas tadi ponsel mbaknya jatuh terus ini ada telfon."
Bapak supir taksi tadi menyerahkan ponsel sia dan diterima Jihoon. Disana tertera orang yang menelepon sia, siapa kali kalau bukan Jia.
"Halo? Halo? Sia? Lo dimana?! Hujannya deres banget. Shareloc sekarang juga!"
"Halo?"
Jia yang ada di seberang melotot kaget saat yang menjawab telefonnya bukan adiknya namun orang lain.
"Jihoon? Kenapa handphone sia ada sama Lo? Lo apain sia?! Awas kalo Lo macem macem gue bunuh Lo sekarang juga!"
Ancam Jia dengan emosi.
Setelah panjang lebar Jihoon menjelaskan akhirnya Jia sedikit menurunkan nada bicaranya.
"Shareloc sekarang!"
Tut
Panggilan berakhir.
"Yedam.. bang ayo ke rumah sakit."
"Sia, kakak Lo khawatir. Kita tunggu dia ya, dia lagi otw kesini."
"Nggak. Kalo gitu sia kesana sendirian aja." Sia mulai melangkahkan kakinya keluar supermarket namun lengannya ditahan oleh Jihoon.
"Okee kita ke rumah sakit. Tapi naik apa? Lo gabisa naik taksi. Bus udah gaada semalem ini."
"Gamau tau pokok nya sia mau ke rumah sakit bang. Please"
Karena tidak tega, Jihoon berusaha memutar otaknya mencari cara agar ia dan sia bisa sampai di rumah sakit.
"Oiya." Pekiknya
Kini Jihoon sedang mengetik sesuatu di ponselnya lalu mengarahkan ke telinga kanannya.
"Eiyoo wassap man. Tumben nelpon malem malem."
Dia, Hyunsuk. Sahabat Jihoon sejak embrio. Keduanya kini sama sama mahasiswa semester tiga. Bedanya Jihoon di jurusan komunikasi, Hyunsuk jurusan model dan tata busana.
"Dimana?"
"Biasa, di cafe night. Kenapa?"
"Motor Lo ada? Kalo ada gue pinjem satu."
"Ada, ini gue pake motor kesayangan gue. Yang moge ada dirumah, tiga kalo nggak salah. Yang satu dibawa ke bengkel, satunya lagi dibawa Abang gue, terus-"
"Gue nggak suruh Lo pamer motor Lo ya anjing." Teriak Jihoon emosi.
"Santay dong boss, Lo kenapa sih? Pms?"
Rasanya kini kesabaran Jihoon hampir habis karena memiliki sahabat yang lemot nan tolol, tukang pamer untungnya baik hati.
"Ceritanya panjang. Gue mau ke rumah sakit sama sia, dia gabisa naik mobil. Lo pernah gue ceritain kan? Nah gitu lah pokoknya, nanti gue jelasin rincinya. Nih anak nangis terus dari ngerengek minta ke Rumkit."
"Ga dapet kakaknya, eh nge gebet adeknya. Ck ck."
"Nggak gitu ya su!"
"Iye iye bawel. Shareloc cepet."
Setelah mendapat lokasi Jihoon dan sia. Hyunsuk bergegas menghidupkan mesin motornya dan membelah jalanan malam dengan rintikan hujan membasahi tubuhnya karena tadi ia juga tak membawa jas hujan.

KAMU SEDANG MEMBACA
invisible | Treasure
Fanfiction"Bukan cuma lo yang nggak kelihatan, gue juga" "Tapi kalo lo nggak kelihatan mah wajar, lah gue?" start : 02/04/2021 end : 03/06/2021