Saat ini Arsen dan Kaila sedang berada di sebuah café setelah mengantar Nadia pulang. Tadi, ketika Arsen bersiap-siap ingin mengantar Nadia pulang, Kaila merengek minta ikut. Katanya, ia ingin ke café langganannya, yang searah dengan rumah Nadia, untuk membeli burnt cheese cake kesukaannya. Lily sudah bilang, Kaila tidak perlu ikut, titip Arsen saja, nanti akan dibelikan ketika jalan pulang, tapi Kaila menolak. Ia bilang ingin sekalian melepas penatnya setelah sekian lama sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter residen.
Suasana di Café Oula!, café langganan Kaila, sangat ramai saat Arsen dan Kaila sampai. Lebih tepatnya café yang bertemakan vintage itu memang selalu ramai dengan pelanggan, baik di hari kerja maupun weekend, seperti malam minggu ini. Selain interior cafenya yang sangat estetik & instagramable, Café Oula! juga terkenal dengan kelezatan cake-cake buatan mereka, terutama burnt cheese cake mereka.
"Kai, mama pesen apa lagi selain cinnamon rolls?" tanya Arsen.
Mereka berdua sedang mengantre di kasir.
"Ada di group bang.. Udah dilist semua sama mama" jawab Kaila.
Selagi mengantre, Kaila mengedarkan pandangannya ke seluruh café. Ia mengamati semua yang ada di dalam café. Sudah lama sejak terakhir kali Kaila menginjakan kaki di café ini. Dikarenakan kesibukannya sebagai dokter residen dan jarak dari rumah sakit tempatnya bekerja ke Café Oula lumayan jauh, Kaila jadi sangat jarang kesini.
Kaila terus melihat ke sepenjuru café sampai seketika pandangannya terpaku pada meja yang berada di sudut café. Di sana duduk seseorang yang sangat ia kenali dan sudah sangat lama tidak bertemu. Kaila menajamkan matanya untuk meyakinkan bahwa ia tidak salah orang.
"Ka Ara?" gumamnya kecil.
Meskipun hanya gumaman kecil, Arsen masih bisa mendengar suara adiknya yang menyebut nama wanita yang baru saja tadi siang tidak sengaja ia temui. Refleks Arsen mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia pegang ke arah adiknya, lalu mengikuti arah pandangan adiknya. Di sana, di sudut café, duduk seorang wanita yang siang tadi tidak sengaja bertemu dengannya.
"Beneran Ka Ara. Bang, aku kesana yah.." ijin Kaila.
Belum sempat dijawab oleh Arsen, Kaila sudah pergi meninggalkannya sendirian di antrean kasir dan berlari kecil ke tempat dimana Nayara duduk. Arsen menghembuskan napasnya pelan melihat adiknya yang menghampiri Nayara. Arsen tidak ingin mengganggu pertemuan Nayara dan teman-temannya. Ia ingin keluar dari antrean dan menahan Kaila tetapi ia tidak bisa. Antrean di depannya hanya tersisa satu orang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanté, Ex!
RomanceBertemu kembali dengan mantan, apa yang akan kalian lakukan? Bersembunyi? Pura-pura tidak lihat? Pura-pura tidak kenal? Atau malah menyapanya? Nayara melakukan opsi ke 3 dan 4. Pura-pura tidak kenal dan menyapanya. Terdengar aneh? Memang, tapi akan...