10.2. Dia Sedang Menuju Hogwarts

205 32 0
                                    

Aku membuka pintu diujung lorong setelah sepuluh menit berjalan. Di balik pintu, meskipun aku tidak tahu ruangan apa itu, aku yakin aku sudah ada di dalam kastil Hogwarts hanya dengan melihat warna dindingnya yang khas. Ruangan ini luas dan banyak tempat tidur gantung warna-warni yang diikatkan dari langit-langit kastil. Belum sempat menghitung banyaknya tempat tidur gantung itu, seseorang memelukku erat. Mataku mengerjap sebagai respon dari ketidaksiapan karena gerakan dari Neville yang tiba-tiba itu.

"Kami semua mengkhawatirkanmu" ucapnya.

"Kau tidak bisa mengkhawatirkan orang lain kalau mukamu babak belur seperti itu."  Timpalku santai, "Carrow masih jadi bajingan ya setelah aku keluar?" Neville tersenyum lebar.

"Itulah kenapa kami pindah tidur di sini. Memberontak lalu mengamankan diri di tempat yang tidak bisa dijangkau bajingan sepertinya" ungkap Neville.

Teman-temanku memelukku secara bergantian dan berdesak-desakkan. Sekarang aku paham betul, kami berada di ruangan apa. Orang-orang yang memelukku adalah anggota Dumbledore Army. Melihat mereka berkumpul seperti ini di satu ruangan, satu-satunya jawaban adalah kami berada di ruang kebutuhan.

"Lihatlah tubuh kurusmu itu. Terima kasih sudah berhasil lolos dari Malfoy Manor" kata Ginny saat memelukku dengan nada syukur dan lega. Kami memang belum bertemu setelah aku bisa lolos dari penyekapan. Tapi aku yakin dia mengetahui kabar lolosnya aku dari Mr Kingsley.

"Seharusnya aku tidak melepasmu dari pelukanku saat di The Burrow. Baik-baik saja sekarang?" sapa Fred saat memelukku setelah Ginny. Aku menepuk punggung Fred sebagai ganti jawaban kalau aku baik-baik saja.

"Apa yang dilakukan murid yang sudah dikeluarkan di Hogwarts?" Sapaku pada George yang memelukku setelah Fred. Mataku juga mengerling pada Fred dan Lee Jordan, menandakan bahwa pertanyaanku juga ditujukkan untuk mereka.

"Kami juga bisa menanyakan hal yang sama padamu." Jawab George. Semua orang yang mendengar percakapan kami terkekeh ringan. Aku yakin mereka ke Hogwarts dengan alasan yang sama denganku. Mereka tahu kalau Harry akan kembali ke sini.

Aku tersenyum ingin melanjutkan dialog namun ada tangan yang menarikku kencang. Hermione adalah pemilik tangan itu, dia membawaku keluar dari kerumunan para DA lalu memelukku erat sambil tersedu. Aku membalas pelukannya tidak kalah erat- melampiaskan rasa khawatir, lega, dan rindu setelah berbulan-bulan tidak bertemu.

Aku melakukan hal yang sama pada Ron dan Harry yang memiliki tatapan dalam dan tidak bisa diartikan. Ketiga sahabatku menjadi sangat kurus dibandingkan dengan mereka yang terakhir kali aku lihat. Keadan mereka mencerminkan betapa beratnya mereka menjalani bulan-bulan terakhir. Kami mulai berbincang di salah satu sudut ruangan, memisahkan diri dari teman-teman yang lain.

"Aku ke sini setelah mendengar berita tentang penyusup yang berhasil membobol Gringotts" jawabku pada Ron setelah dia menanyakan kenapa aku datang ke Howarts. "Seharusnya dari awal aku menunggu kalian di sini. Dan benar saja kalian ada di sini sekarang. Kalian ke Hogwarts karena menemukan petunjuk tentang Horcrux kan?" Lanjutku. Hermione mengangguk dengan wajah pucatnya.

"Kami memang mendapat petunjuk. Tapi belum tahu objek apa yang sudah dijadikan Horcrux olehnya" ungkapnya.

"Ginny sudah menceritakan pada kami tentang penyekapanmu di Malfoy Manor. Kita bahas mulai dari itu dulu- apa yang membuat Snape sampai melakukan itu?" Harry memulai interogasinya.

Aku menelan ludah dan mulai menceritakan semua yang terjadi di toilet saat Snape menangkap basah aku dan Ginny. Aku juga mengungkapkan betapa ganjilnya Snape yang bisa mencuri dengar padahal aku sudah melontarkan manra mufliato.

"Snape memang pencipta dari mantra itu. Wajar saja dia bisa mematahkannya," tanggapan Harry sedikit tercekat. "Dia adalah orang yang menamai dirinya sendiri sebagai Half Blood Prince di buku penuh coretan yang aku peroleh dari kelas ramuan di tahun keenam. Banyak coretan mantra hasil ciptaannya sendiri di buku itu, termasuk mufliato." Baik aku, Ron, dan Hermione tercengang pada kebetulan yang sangat mengejutkan ini.

ANYONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang