01. Berita kematian

2.1K 200 3
                                        

Hai author kembali dengan cerita time travel versi eropa abad pertengahan, mungkin masih banyak kesalahan kata-kata atau tata kepenulisannya jadi mohon maklumi ya author juga masih belajar. Masih amatir hehehe

#Happy Reading#


Sringgg..

Crasss..

"AYAHHH!" teriak histeris hera saat melihat ayahnya, Duke Oliver terjatuh dengan kepala yang telah terlepas dari tempatnya.

Mengerikan hanya itu yang terlintas dalam sekali melihat kejadian yang baru saja terjadi di hadapan hera, darah bercipratan di mana-mana dan menyisakan hawa mencekam dari seorang pria bersurai pirang dengan pedang berlumuran darah di tangannya.

Pria itu menoleh dan mendapati hera yang terduduk di tanah lapang itu dengan wajah syok,sedih dan kecewa secara bersamaan.

"T-tidak mungkin ini benar-benar terjadi, hiks.. Ini tak mungkin terjadi." cicit hera berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa kejadian dihadapnnya tidaklah nyata, ini semua mimpi buruk.

"A-al ini tidak nyata kan? Al! Jawab aku! Ini tidak nyatakan?" hera menatap wajah al yang telah terciprat darah, tatapan dingin serta aura membunuh dari al membuat hera tersadar ini benar-benar nyata dan semua ini telah terjadi.

Cinta pertamanya sekaligus kekasihnya itu telah membunuh keluarga satu-satunya yang hera miliki, tidak ada raut penyesalan diwajah tampan pria itu yang ada hanya raut penuh kepuasan setelah berhasil membunuh pria yang berstatus ayah dari kekasihnya sendiri.

"kau tahu hera, sebenarnya sudah lama aku menunggu datangnya hari yang indah ini. Dengan terbunuhnya ayahmu maka pendukung terbesar putra mahkota akan goyah dan tahta raja arthoven akan menjadi milikku hahahaha." hera mengelengkan kepalanya tidak percaya apa yang baru saja al katakan, bagaimana mungkin orang yang selama ini menyemangatinya saat terpuruk dan orang yang selama ini tampak baik kepadanya adalah kepalsuan?

"tapi kenapa harus melakukan ini? Jika kita menikah, ayah pasti akan mendukungmu untuk menjadi raja arthoven yang selanjutnya dan tidak akan mendukung putra mahkota." al malah tertawa kencang mendengar perkataan hera seolah ada yang lucu dari ucapannya.

"kau dan aku menikah? Hahaha kau terlalu naif hera. Sebenarnya aku mendekatimu hanya karena aku ingin tahu kelemahan duke oliver lalu membunuhnya dan siapa sangka kau malah menjadikanku kekasih kau sungguh bodoh!" ujar al memaki hera yang menangis sejadi-jadinya.

"jadi selama ini kau tidak pernah mencintaiku al?"

"untuk apa aku mencintai gadis bodoh sepertimu yang bahkan tidak bisa membedakan yang mana baik dan tidak baik, tapi itu lebih baik karena kebodohanmu aku berhasil membunuh pria tua itu."

Sakit, hati hera hancur seketika. Jadi selama ini ia hanya di manfaatkan? Dan penyebab kematian ayahnya adalah dirinya sendiri.

Hera hanya bisa menyalahkan dirinya karena terlalu bodoh mempercayai al yang bersikap baik padanya dan mengira hal yang diberikan al itu tulus.

"sayang~" hera menoleh ke arah sumber suara dan mendapati valen berjalan anggun menuju al yang nampak sangat senang dengan kedatangannya. Bahkan di belakang valen ada 3 orang pria yang sangat hera kenal.

"sayang lihatlah aku telah berhasil membunuh penghalang itu" ujar al dengan girang seolah yang di bunuhnya adalah seekor semut.

Valen tersenyum bahagia mendengar penuturan al. Namun, senyumnya mendadak luntur saat melihat hera yang bersimpuh di tanah.

Make Me A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang