Sabar, sabar, ya sabar terus aja kalo hidup berdampingan dengan orang macam kei
.
.
.
.
.
....."Keiii, tungguu bentar!"teriak Rina sambil berjalan cepat ke arahnya.
"Apalagi"keluh Kei
"Gue numpang mobil lo!, ya?"sambil memasang pupyes nya
"Lo tau kan!, gue mau jemput Gia?"
"Iya tau, nanti aku bilang Gia aja kalo motor aku ban nya bocor"balas Rina tanpa melihat orangnya, dia masih asik membenahi tali sepatunya. Yang selalu terlepas kembali setelah ia tali 10 menit. "Lagian jalan ke sekolahan kan mesti liwat rumah gue dulu"
"Emang motor lo yang bener kemana?"
"Ya kan bannya emang bocor, gimana sih. Lo pikir gue tipu-tipu? For your information, Gue itu jarang bohong, hampir gak pernah malah"ucap Rina menggebu gebu sambil sedikit menyombongkan diri.
"Sombong amat"sungut kei sambil menyentil keras dahinya, saat Rina baru saja menegakan tubuhnya.
"Sakit"rengek Rina
"Enggak, enggak" sambil mengusap usap kening Rina pelan, Kei mulai mendekatkan wajahnya tepat didepan dahi Rina. Lalu mengecupnya lembut.
Cup
Pusing Rina kalau udah ngadepin sifat kei yang kayak gini, soalnya gak akan bertahan lama, besoknya juga balik lagi kesifat aslinya judes.
Kei itu sifatnya plinplan. Tergantung mood nya aja. Tapi kan kasian yang jadi korban kebaperannya, contohnya ya rina ini. Gimana gak baper, orang dari kemarin perlakuan Kei padanya terlihat sebegitu romantis.
Lihat aja nanti saat disekolah. Gak usah sampe sekolah. Pas udah ketemu Gia nanti juga dia bakal terlupakan. Makan ati mulu dia.Gapapa gapapa, orang sabar pantatnya lebar.
Melihat Rina yang masih terdiam. Kei langsung menggandeng tangan kanannya. "Ayo" Menariknya menuju mobil sport mahal nya yang tak pernah absen berada diparkiran sekolahnya.
"Emm, aku dibelakang aja ya!?"ucap Rina saat melihat ancang-ancang tangan kei sebentar lagi akan membukakan pintu depan untuknya.
"Oh oke"menarik kembali tangannya, Kei langsung melepas tautan tangan mereka. Berjalan memutari mobil lalu segera duduk ditempat duduknya tanpa membukakan pintu belakang untuk Rina.
*****
"Eh ada Rina kok udah duduk aja"ucap gia saat baru saja mendudukan bokongnya di kursi samping kemudi.
"Iya, tadi ketemu di jalan. Ban gue bocor"singkat Rina.
"KEI ayok cepetan!. Nanti Rina keburu telat"teriak Gia sambil melolokan wajahnya keluar jendela saat melihat kei justru dengan tenang berdiri di samping gerobak buat ngantri beli cilok.
"Pagi-pagi udah jajan aja"gerutu Gia lirih.
"Udah jam berapa sih rin?"tanya Gia sambil memasang kembali seatbelt nya.
"Jam 7 kurang 20"bales Rina singkat dengan masih memainkan handphonenya.
"Bentar lagi bel masuk dong!"ujar Gia
yang ditanggapi Rina dengan deheman malas."Lo kenapa?"tanya Gia saat merasa aneh dengan sikap Rina kali ini.
"Gapapa"
"Oh"
*****
"Bang!,cilok saya mana?"
"Sabar ya, antri dulu sama adek ini!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Keirina
Teen Fiction(Slow update) Hanya menceritakan sebuah cerita klise dimana memperlihatkan gampang susahnya Rina dalam merubah cowok playboy+nakal Menjadi cowok yang sebegitu bucin padanya. "Keiiiiiiiii"teriakan Rina begitu menggelegar memenuhi setiap sudut rumah M...