13•Dunia gelap

29 11 5
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca

Matahari sudah menampakkan dirinya, tapi seseorang di dalam selimut enggan bangun dari tempat tidurnya. Mimpi yang membawanya enggan untuk bangun melanjutkan hidup nya, hanya di mimpi ia bisa melihat wajah seorang Wanita yang memanggil diri nya 'Nak'.

Tadi malam ia tidak pulang ke rumah melainkan ke apartemen milik sendiri, terlalu malam dan terlalu malas mendengar kan ayah memarahi nya.

Seorang Wanita di dalam mimpinya menyuruh untuk bangun dan menuju kesekolah, Malik langsung bangun dan yang ia lihat tidak ada Wanita yang di mimpi nya itu. Selalu begini pikirnya.

Jam dinding mengarah ke angka 6 dan 2, masih belum terlambat untuk kesekolah.

Malik mandi tidak sampai lima menit ia hanya membasahi rambut, sikat gigi dan cuci muka. Orang ganteng mah gitu doang tetep ganteng:v

Malik mengendarai kuda besi nya menuju sekolah, berapa menit di jalan ia sampai dengan selamat ke sekolah pintu gerbang pun belum di tutup.

Memarkirkan motornya di tempat khusus Blackraven, cewek banyak terkagum dengan pesona Malik dari Adik kelas hingga Kakak kelas nya.

Malik berjalan dengan sebelah tangan dimasukkan nya ke kantong celana, muka datar. Siswi banyak menelan ludah susah payah saat Malik melewati mereka.

Sampai nya di kelas Malik berjalan menuju kursi nya menaruh tas dan mendengarkan musik lewat heatsed nya, agar teman-teman nya tidak menggangu ketenangan.

Mores berbicara dengan Candra,
"Gimana lancar kenalan lo sama cewe kemarin?",

"Lancar jadi pacar udah" Candra terkekeh ringan.

"Tau kagak yang adek kelas kita, yang makan bareng kemarin siapa namanya?" lanjut Candra mengingat

"Yang mana ada empat kemakhin?"
Zidan menyahut

"Bentar... Ingatin dulu Renata nama nya" ucap Candra berteriak Malik yang mendengar lantas mengecilkan volume musik nya, penasaran apa yang teman-temannya bahas.

"Terus kenapa sama dia?" tanya Mores bingung

"Dia kerja di toko sablon, kemarin gue ambil baju ketemu sama dia cantik banget mana bisa nyari duit lagi idaman gak tuh" Candra senyum-senyum membahayakan saat Nata tersenyum manis.

"Buaya got" ucap Adam sambil menggeplak dahi Candra dengan buku, Candra hanya bisa pasrah saat di geplak.

Headphone di saku celana Malik bergetar, panggilan telpon dari seseorang dan langsung saja Malik menggeser tombol hijau ke atas.

"Halo kenapa lo gak datang kemarin malam, kata Edo dia udah bilang sama lo." ucap orang di telpon sana.

"Lupa gue bang, balapan kemarin" Malik menepuk jidat nya, kenapa ia sampai lupa masalah ini.

"Malam ini ke sini bye" ucap seorang lalu panggilan di putuskan Malik hanya berdehem.

Zidan dengan rasa kekepoan tingkat tinggi akhirnya bertanya dengan Malik,
"Siapa Lik?"

"Orang, jangan kepo lo" tuduh Malik benar

"Kan gue nanya doang padahal" Zidan memanyunkan bibir seksi nya.

Mereka hari ini di temukan dengan pelajaran Matematika, guru nya pun baru saja memasuki kelas.

Malik dan curut nya lupa jam pertama akan di temukan dengan pelajaran yang menyenangkan ini.

Pak Muh dengan senyum Pepsodent nya,
"Absen dulu" ucap Pak Muh mulai menyebutkan murid satu persatu.

"Hadir semua ya Alhamdulillah tidak ada yang mau membolos kan?" ucap Pak Muh ke arah Malik, Malik sadar bahwa ia sedang di singgung.

MARET (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang