7

438 414 108
                                    

Bahagia itu sederhana, jika kita tak mempersulitnya sendiri.
.
.
.
.
.
.....


04:35
Adzan subuh baru selesai dikumandangkan. Tapi dua pasustri muda itu masih tertidur dengan nyenyaknya. Jangan kira mereka masih tidur saling berpelukan dengan rina yang berada diatas kei. Ya itu hanya awalnya saja, setelah 2 jam kurang lebih mereka berhasil mempertahankan posisi itu.

Sekarang posisinya sudah berubah sangat jauh berbeda dari tadi malam dengan kepala rina yang berada disamping nakas dan kedua kakinya yang menimpa dada kei.

"Hhah, dingin banget"gumam kei lirih ditengah kesadarannya saat merasa hawa kamar begitu dingin.

Tangannya mencoba memindahkan benda yang menimpa dadanya dengan kuat "berat banget, kaya dosanya"gumam kei saat berusaha sekuat tenaga memindahkan kaki rina dari atas dadanya.

"Selimut mana selimut"dengusnya sebal sambil mendudukan badannya. Dengan muka bantalnya kei mencoba meraba setiap permukaan kasur untuk mencari keberadaan selimutnya yang tadi malam masih ia gunakan dengan benar. Dan tak ada. Menengok ke bawah samping kasurnya juga tak membuahkan hasil.

Akhirnya karna malas mencari selimut lagi ia menelungkapkan badannya diatas kasur sambil memperhatikan posisi tidur rina dari samping yang sebentar lagi sudah dipastikan akan terjatuh dari kasurnya sendiri.

10 menit masih bisa ia perhatikan  dalam diam. Tapi karna kei yang masih mempunya hati nurani, ia segera mendudukan dirinya kembali, menjulurkan tangannya dan mengangkat badan rina yang sedikit lagi akan jatuh ke atas tubuhnya.

"Egh"racau rina merasa tidur nya sedikit terganggu.

"Stt, bobo bobo"gumam kei lirih sambil tangan kirinya menepuk nepuk kepala rina pelan dan tangan kanannya mengambil alih kedua tangan rina lalu melingkarkannya ke lehernya sendiri agar tak jatuh.

"Kalau gini kan anget"gumam kei membalas pelukan rina, melingkarkan kedua lengannya di leher sang istri. Posisinya persis seperti kemarin malam awal mereka tidur.

Baru saja 15 menit kei bisa memejamkan matanya kembali. Dan sekarang kamar yang tadinya gelap hanya bermodal lampu tidur, sudah terang benderang, padahal saat ia mengintip jendela, masih terlihat gelap karena matahari yang belum mememunculkan seluruh awak nya.

 Dan sekarang kamar yang tadinya gelap hanya bermodal lampu tidur, sudah terang benderang, padahal saat ia mengintip jendela, masih terlihat gelap karena matahari yang belum mememunculkan seluruh awak nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meraba dadanya, kei tak menemukan rina yang semestinya berada diatas tubuhnya. Ngilang mulu kek doi.

"Rinnn"panggil kei nyaring dengan badanya sudah bergumul didalam selimut setelah mengambilnya tadi tergeletak di atas dinginnnya lantai semalaman, menutupi kaki sampai mukanya. Ternyata selimut yang ia cari-cari terjatuh tepat disamping tempat tidur rina.

Cklek

"Hobi lo teriak-teriak heh"sewot rina setelah keluar dari kamar mandinya. Setelah menuntaskan hajatnya sekaligus berwudhu untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat islam.

KeirinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang