Tujuh : Payung

Mulai dari awal
                                    

Aku membuang niatku untuk pergi ke perpustakaan. Kini niatku yaitu mengikuti orang itu diam diam . Tak masuk akal memang mengikuti seseorang yang tak kau kenal, seperti penguntit saja yaa. wkwk.

Dia turun. tepat di depan sekolah. Sekolah itu SMP International Fuenty. Aku mengikutinya turun. Aku mengikutinya, mengikuti langkah kakinya berjalan.

Aku mengikutinya masuk ke sekolah itu, tapi hanya sampai di luar gerbang.

Kalian pikir aku akan langsung pergi meninggalkan sekolah itu? Tentu tidak. Aku menunggunya sampai pulang. Sampai sore sekitar pukul 2.

Dia keluar mengenakan jas, jas berwarna hitam. Ya Tuhan dia makin ganteng saja. Aku berjalan (lagi) mengikutinya. Aku terus mengikutinya.

Langkahnya berhenti pada suatu tempat, tempat itu "Mie Bakso". Ia masuk kesana. Mau bagaimana lagi? aku juga ikut masuk ke sana. Lagi pula aku juga belum makan dari tadi siang.

Pelayan datang menghampiri dia.

"Iya, dek mau pesen apa? kayak biasa aja? minumnyaa?"Kata pelayan sambil hendak menuliskan pensanan itu

"Ah mba masa gatau, tiap hari kan saya ke sini. Kayak biasa aja mba semuanya" Katanya sambil tertawa kecil.

Aku tak tau dia memesan apa. Aku hanya memesan 1 porsi mie bakso, dengan jus mangga. Dipikir- pikir kata Angga dia selalu makan disini, artinya setelah pulang sekolah ia menyempatkan diri dulu disini? Mungkin saja kan.

Ups sudah jam 3?! Aku harus cepet-cepet balik nihh.

Kali ini aku tak memperdulikan Angga, kini pikiranku terfokuskan pada orang tuaku yang pasti kini khawatir denganku.

Hujan deras.

"Ahhhh gimana aku mau pulang cobaa?" kataku sambil menghentak-hentakkan kaki.

Kini Angga berdiri di sampingku. Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Lalu

"Nih, lo mau pulang kan?" Ia memberiku sebuah payung berwarna biru tua dengan gambar bintang bintanh.

"Ha? lo gimana?" Tanyaku kaget dan tak percaya.

"Gampang, kan ada jas ini. Udah lo sana pulang, pasti orang tua lo khawatir sama lo."

"Dibalikinnya?" aku bertanya lagi.

"Gapapa. buat lo aja ya. udah sana pulang, hati hati yaa" Ia berkata seperti itu sambil tersenyum, dan melambaikan tangannya padaku.

"Makasih." Aku juga melambaikan tangan ke kamera. eh salah, maksudnya melambaikan tangan ke arahnya.

Aku pulang. Payung ini jaadi milik gue? Beruntung ya. Aku senang.

-Flshbckoff-

"Payung ini inget?" Kataku sambil memegang sebuah payung

"Ini... gue inget lo sekarang, lo yang ngikutin gue kan?"Katanya sambil menggaruk garuk kepala dengan mata tajam

"Gue ga ngikutin kok...." jawabku agak terburu buru

"Wkwkwkwk yaudah deh, payungnya masih bagus ya padahal udah setaun yang lalu wkwk"Kini ia tertawa terbahak bahak..

"Iyalah kan payungnya gue simpen"

"Kenang-kenangan ya? wkwk"

Aku hanya tersenyum. Aku merasa dunia lope lopean ku ini bangkit kembali setelah 3 taun lamanya.

Berpikir Fikri akan kembali ke hidupku terasa ga masuk akal. Gamungkin dia balik lagi ke gue secara dia kan sekarang udah ada yang baru.

"Alesan lo pindah ke sekolah ini karna apa?"Kini laki laki itu duduk di sampingku, sambil mengotak atik handphonenya.

"Pingin aja wkwk, meskipun gue anaknya susah beradaptasi"

Angga nemenin gue sampe bang Gafrin pulang. Angga pulang ke rumahnya sekitar pukul 3 sore. Selama menunggu bang Gafrin kami terus saja bercanda serasa mimpi suer! Meskipun gue sakit panas tapi gue sembuhnya cepet, karna Angga nemenin kali yaa wkwk.

**********

Hari ini aku sekolah, panasku sudah sembuh. Aku pergi dengan berjalan kaki. Sambil berjalan seperti biasa aku stalk orang orang di kelas. Tapi sebuah notif muncul di layar handphoneku padahal lagi asik nge stalk coba ih geleh.

Dari Franna.

Franna sobat masa kecilku. Dia juga yang membantuku memberi saran dan membantuku agar Fikri suka balik sama aku.

Ada apaan coba kan Franna sms, penting kan kayaknyaa

Franna: Lu harus tau. Fikri balik ke Indo La! Kemarin gue dapet kabar dari temen gue yang kenal sama Fikri. Pesan gue semoga lo ga ketemu sama dia biar lo ga di bayang bayang masa lalu lagi La.

Braggg

Hpku terjatuh.

Panik. Bingung. Nge blank. semua bercampur secara tidak rata. Gimana kalo Fikri ngebawa masa masa nyesek gue lagi? gimana kalau dia ngehantuin hidup gue? Gue tau dia cuek, tapi dia itu kan sifatnya misterius..

Mulai Negatif thinking.

Bayangin aja deh udah tau orangnya cuek, malah masih mikir Fikri bakal ngehantuin hidupnya ceunah? orang cuek gabakal kayak gitu juga kali. Emang sih Fikri kalo udah sayang sama seseorang bakalan perhatian maxmax. Emang Fikri masih sayang sama Keyla? Wkwk

Aku mengambil hpku yang terjatuh. Lalu, aku melihat seseorang di sebrang jalan sana.

"Kok mirip Fikri?"

--------------------------

Maaf yaa updetnya telat gini:( soalnya kemarin-kemarin gaada inspirasi wkwk

Maaf kalo gaje, semoga suka ya✌ jangan lupa buat baca part selanjutnya yaa nanti wkak

Bantu vote dan komennya, makasih

Stalker✨ [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang