TIDAK !!

Prolog

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

***

Diva masih belum siap membereskan pakaiannya ke dalam koper, ia memilih rebahan di atas tempat tidurnya sampai-sampai saudara kembarnya yang harus turun tangan.

"Astaga masih belum selesai juga, Lo tuh ya nyebelin banget!" Ucap Dina sembari menggelengkan kepalanya.

Diva hanya bungkam, malas berdebat di pagi hari dan jujur ia tidak memperdulikannya. Diva memiliki alasan tersendiri mengapa ia seperti itu, karena Diva sangat suka bersantai di dalam kamar berbeda dengan Dina yang selalu ingin jalan-jalan ke luar kota dan orang tuanya selalu menuruti Dina.

Dina menarik tangan Diva agar segera bangun," ayolah.. ini udah jam 9, mama sama papa udah nunggu di bawah." Ucap Dina lagi

"Oke"

Sesudah mengatakan itu ada secercah kebahagian di hati Dina. Tanpa berkata sedikit pun ia langsung membantu Diva mengemas pakaian.

***

"Nenek.. kakek...!" Teriak Dina setelah keluar dari mobil, lalu berlari menghampiri mereka. Disisi lain Diva berjalan santai menuju belakang mobil ingin membantu papi menurunkan barang-barang.

"Lihat kakakmu itu seperti anak kecil saja," kata papa yang sedikit terkekeh melihat Dina

"Mana mungkin dia bisa di panggil kakak, kita saudara kembar." Jawab Diva

"Papa kenapa si harus pilih liburan disini, di pegunungan pula?" Tanya Diva

"Lah bukannya enak, apalagi ke rumah nenek. Kita kan jarang banget mampir kesini."

"Nah iya itu masalahnya. Nanti aku keenakan di kamar terus pengennya rebahan," jawab Diva jujur, sedangkan papanya tertawa. Emang benar anaknya yang ini diam-diam juga menggemaskan.

Disela percakapan mereka, mama datang untuk mengajak masuk ke dalam rumah. Di lihat dari cuacanya juga sudah tidak mendukung.

"Diva... mama bantu bawa koper Dina, cepetan masuk takut keburu hujan," kata mama.

Sekian ya prolognya, mungkin terlalu pendek si hehe
Yuk jangan lupa klik bintangnya.