Zarea 48 | Misteri

Start from the beginning
                                    

"Kok suaranya kecil? Gimana kita bisa tau apa yang mereka bicarakan?". Potong Gery

"Ran?". Panggil Zarea dan mendapat anggukan kepala dari Rana. Tanpa perlu di jelaskan, Rana sudah paham maksud Zarea. Rana mengotak-atik videonya, jari-jari mungil itu sangat lihai bermain di atas keyboard, membuat semuanya kagum, terutama Satrio dan Tasya.

Rana memutar kembali videonya, dan sekarang suara dari kedua wanita yang tengah berbincang itu terdengar sangat jelas.

"Kamu pintar sekali mengatur itu_". Ucap Satrio pada Rana sambil menunjuk ke arah laptop.

"_cocok jadi intelligen". Lanjutnya.

Rana hanya tersenyum. "Makasih Pi, ini emang bagiannya Rana. Udah biasa"

"Dia bagian hacker Pi, kalau cuman segini mah kecil buat Rana". Sambung Alfi bangga.

"Ini namanya cewek-cewek kurang normal Pi. Masa mereka lebih hebat dari kita sihhh".

"Yeee bilang ajaa lo iri karena kemampuan lo di bawah Rana. Makanya rajin belajar Rik, supaya gak jadi hacker gadungan". Sarkas Azka

"Udah, ini kenapa pada ribut sihh. Gue pengen denger percakapan nyokap gue, kalian diam dulu napa?". Ketus Zalvin. Ia sangat kesal karena teman-temannya itu berisik sekali. Tidak tau apa kalau Zalvin saat ini sangat penasaran?.

"Iyaa Vin iyaa, kita diem udah. Lanjutin videonya Ran, entar singa jantan ngamuk kalau gak di lanjut. Nahh, kalian semua pada diam okeyy, gue juga mau fokus". Ucap Riko membuat mereka berdecak kesal. Bagaimana tidak, Riko yang berisik tapi ia juga yang sok menasehati.

Video kembali dilanjutkan, sekarang mulai terdengar perbincangan antara Rina dan Airin.

"Gue udah bilang kan, jangan kasih anak lo itu ke keluarga gue-"

"Lo cuman perusak kalau lo lupa". Potong Rina cepat.

Airin hanya tersenyum mengejek menanggapi ucapan pedas dari Rina. "Tujuan lo apa ngasih Zalvin ke Rafi? Supaya lo bisa kembali lagi ke Rafi? JANGAN MIMPI BITCH"

Saat ini tangan Zalvin terkepal erat, matanya memejam sebentar. Berusaha meredamkan amarah karena wanita ular itu menghina bundanya. Melihat hal itu, Zarea langsung menggenggam tangan Zalvin hingga kepalan yang sangat erat perlahan merenggang. "Jangan emosi" bisik Zarea lalu ia memeluk Zalvin, menyandarkan kepalanya di dada bidang Zalvin. Zarea tak tau saja, bahwa saat ini ada yang sedang cemburu buta.

"Bitch teriak bitch, lo gak mikir? Disini lo yang bitch. Kenapa? Lo gak rela Rafi akhirnya cinta ke gue?". Ucap Rina tajam

"Yaa, gue gak terima. Asal lo tau, sebelum lo nikah sama Rafi, dia adalah pacar gue, ingat PACAR GUE!". Ucap Airin sambil menekankan kata-kata terakhirnya.

Rina hanya mengangguk santai. "Yaa, dan waktu itu lo fitnah gue. Lo udah tau kalau Satrio nikah sama Tasya, gue gak mungkin selingkuh sama suami orang. Gue gak serendah lo"

"JAGA UCAPAN LO!_". Tunjuk Airin tepat didepan wajah Rina

"Lo yang duluan rebut kebahagiaan gue, lo tau gue sama Rafi pacaran, terus kenapa lo mau nikah sama dia?". Lanjutnya

ZAREA (Black and White Side)Where stories live. Discover now