Hening mengudara menyelimutiku yang tak bersuara
Ditemani waktu yang sama
Beriringan dengan ilham
Bahwa semesta tak selamanya durjana
Ada masa di mana manusia tak bisa mengambil peran di dalamnya
Oleh karena predikatnya yang seonggok hamba
Kita membumi, melangkah bersama
Mengitari waktu, menelan sendu, menerpa nestapa mencari di tumpukan jerami setetes euforia
Dunia tak selalu sukacita
Namun manusia juga tak bisa selalu mengejar sorai
Ada derai di balik tirai
Ketika tabir tak lagi tergerai
Semua hanya rima dan nada
Harmoni yang mengiringi penghidupan
Terkadang kita mampu berdamai dengannya selayak sedia kala;
Ada masa kita tak bisa merangkul bulir yang perlahan mengalir
Lakukan saja; ungkapkan semua luka
Tapi, kala senja menyapa
Biarkanlah berlalu, seluruh pilu itu
Tanamkan satu; badai kan berlalu.
xiii.ii.mmxxi.
YOU ARE READING
Euforia (COMPLETED)
PoetryKutulis puisi untuk diriku; himne menyambut sosok yang utuh. Kutulis puisi untuk diriku; biar menjelma menjadi mesin waktu, pintu untukku menyelam bersama kekuatan kata yang mengurung momentum waktu. Ini kisahku selama 2021; jika kalian membaca ini...
