LAUT TENGAH

Prolog

TRAILER

⚠️ Seluruh cerita ini hanyalah fiktif belaka berdasarkan ide milik Penulis.

"Laut Tengah" hanya dipublikasikan di platform wattpad dan telah diterbitkan versi novelnya oleh Penerbit Akad.

Karya ini dilindungi oleh Undang-Undang No.28/2014 tentang Hak Cipta, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), dan hukum yang berlaku di Indonesia.

***

"Dari Hagia Sophia berlabuh ke Bumi Syam."

-Laut Tengah-

내 사랑의 운명

"Jangan tinggalkan aku dan Ryan, Mas!" seru Maya berlutut dan memohon pada suaminya.

"Aku tidak peduli! Segera tanda tangani berkas perceraian! Aku akan segera menikah dengan Kartika!" bentak Farhan.

"Kenapa, Mas? Kenapa kamu lebih memilih wanita kotor itu dibanding aku?! Kena—"

Sebuah tamparan mendarat di pipi Maya hingga dia tersungkur ke lantai.

"Berani-beraninya kamu menyebut Kartika wanita kotor!" maki Farhan dengan mata merah yang menyala-nyala.

"Aku tidak tahan hidup miskin denganmu! Belum lagi anak dari adikmu itu menambah beban di keluarga kita! Lebih baik aku menikah dengan Kartika agar menjadi orang kaya!" timpal Farhan seraya menendang Maya yang memeluk kakinya.

Pertengkaran sepasang suami dan istri terus berlangsung. Tanpa mereka sadari ada gadis kecil berusia 6 tahun yang menangis tersedu-sedu mengintip dari balik pintu dapur. Tidak hanya mendengar suara cacian dan kata-kata kasar, tapi dia juga melihat bagaimana pamannya menjambak, memukul, menendang, bahkan meludahi bibinya.

"Haia takut ... Haia mau pulang ke rumah ..." lirih gadis kecil mengenakan kaus oblong lusuh warna merah jambu sedang mengusap air mata dengan punggung tangan kecilnya.

"Haia mau ummi sama abi ... huhuhu ...." isak Haia. Bayangan ummi tersenyum lembut—mengenakan kerudung warna biru muda—dan abi tertawa penuh wibawa yang mendekap tubuh kecilnya terlintas begitu saja. Dia ingin kembali ke flat sederhana tempat tinggalnya dulu di Turki bersama ummi dan abi. Ummi yang selalu mendidiknya penuh kelembutan dan abi yang selalu memeluknya dengan kehangatan.

"Ummi ... abi ... Haia takut di sini ...." Haia tersedu-sedan, kakinya gemetar, dan kedua tangannya menutup telinga rapat-rapat. Tiba-tiba sebuah tangan menarik pundaknya kasar.

"Bokap dan nyokap lo itu udah mati!" seru anak laki-laki berseragam putih-biru. Dia menyeret Haia secara paksa dan menghempaskan tubuh kecil adik sepupunya ke lantai.

"Ah!!!" pekik Haia.

Tatapan mata bengis sudah menyambut netra hitam milik Haia. Dada Ryan naik-turun dengan kedua tangan kanan yang sudah mengepal kuat.

"GUE BENCI SAMA LO!" hardik Ryan.

PLAK!

Ryan melayangkan tangannya pada pipi tembam Haia.

"HUHUHU SAKIT!!!" Haia menangis dan menjerit saat perih menjalar di pipinya.

"Semenjak ada lo di rumah ini, ibu sama bapak jadi sering bertengkar!"