chapter 6

223 33 3
                                    

Terhitung seminggu Off hidup mandiri. Tanpa kemewahan dan status yang dapat di sombongkan. Selama itu juga dia belum mendapat pekerjaan. Off baru tahu cari pekerjaan tidak segampang membalik telapak tangan. Belum lagi dia yang harus dituntut bangun pagi, berhemat, pergi tanpa kendaraan pribadi dan beramah tamah kepada orang yang tidak dikenal. Off yang sejak kecil dimanja tanpa tahu rasanya hidup susah sangat kaget dengan perubahan drastis yang diterimanya. Dia belum siap dan terus melakukan kesalahan.

Yang menjadi perhatian Off hingga membuatnya stress berat bukan mencari kerja atau apalah itu. Yang paling sulit dari itu semua adalah berhemat tanpa mengurangi kebutuhan mendesak seperti makanan atau uang kendaraan.

Uang yang dulu diberikan mamanya secara diam-diam sudah mau habis, padahal belum ada sebulan. Off berpikir dan mencatat apa yang dia lakukan sampai menghabiskan uangnya. Mulai dari menu makanan mewah yang sering dia beli karena merasa tidak berselera saat makan makanan biasa yang dijual diwarung sederhana atau minimarket 24 jam, belum lagi kendaraan umum yang digunakannya karena tidak ada mobil atau motor pribadi. Jika saja Off mau menggunakan bus atau ojek mungkin pengeluarannya tidak sebanyak itu, sampai dia harus memakai jasa laundry hanya untuk mencuci semua pakaiannya.

Off menghembuskan napas berat dengan wajah frustasi. Dia tidak bisa lebih hemat, dia tidak bisa hidup susah seperti ini. Tapi siapa yang peduli padannya? kalau dia seperti ini terus bagaimana Off dapat bertahan hidup?

Malam mulai menjelang, Off menghidupkan lampu tidur kecil berbentuk jamur disudut kamar. Sampai sekarang dia belum mengganti lampu kamarnya, alasannya karena dia takut. Off tidak berani dan tidak berniat mencoba melakukan apapun secara mandiri. Makannya dia terlihat sangat frustasi dan lebih pemarah daripada yang dulu. Masa bodoh dibilang manja atau kekanakan, dia lebih mengutamakan keselamatan dari pada melakukan hal yang dirasa berbahaya.

Off merebahkan tubuhnya sambil memejamkan mata. Dia langsung berpikir betapa berat hidupnya sekarang. Pikiran itu entah darimana langsung tertuju ke bawahan Off yang dulu. Pegawai cafe yang dia fitnah sampai pembantu yang sering dia bentak. Off tidak menyangka hidup mereka sudah susah karena kekurangan uang, dan Off berhasil membuatnya semakin berat. Apa Off semenyebalkan itu? Apa ini semua juga bentuk dari karma? Sadar dengan pikirannya yang ngelantur Off segera menggelengkan kepala. Dia kembali memikirkan apa yang salah.

Kenapa papanya sampai tega mengusir Off secara tidak terhormat? Padahal yang melakukan kesalahan adalah wanita itu tapi kenapa  dia yang harus menanggung akibatnya. Belum lagi kesialan yang selalu dia dapat. Mulai dari hukuman, diatur oleh sepupunya yang menyebalkan, tinggal ditempat yang mirip kandang ayam, sampai harus memikirkan keuangan yang dulu merupakan barang yang berlimpah dan tidak berharga baginya.

Kalau saja off adalah orang yang mudah depresi sudah dipastikan dia akan bunuh diri. Tapi kebalikannya dia tipe orang yang tidak mau dipandang rendah, dia akan marah pada orang yang melakukan hal itu terhadap dirinya. Bagaimanapun Off lebih ke tipe orang yang mempercayai kekuatannya sendiri daripada Tuhan. Berbeda dari keluarganya yang termasuk dalam umat yang taat. Dulu Off bingung bagaimana cara menunjukkan ke papanya bahwa Off juga bisa lebih hebat dari Singto. Mungkin kejadian ini adalah perantara untuk membuktikannya. Yah bisa dibilang ada hal baik yang didapat.

Off terus berada dalam posisi nyaman sampai sesuatu berjalan dikaki sebelah kirinya. Mata Off membulat dan langsung berteriak sambil menghentak-hentakkan kaki. Sesekali dia melompat dan berlari kesana kemari sampai menubruk beberapa benda yang ada didepannya hanya agar hewan atau apalah yang ada di kakinya bisa lepas.

Terasa sesuatu itu merangkak naik, Off makin menggila. Dia ingin melepaskan sesuatu itu tapi dia tidak mau menyentuhnya, makannya dia terus bergerak sambil berteriak. Jangankan menyentuh, mengibas tangannya ke sumber yang dirasa saja Off tidak berani. Laki-laki berwajah tampan ini tidak memikirkan apapun selain sesuatu yang merambat di kakinya, dia tidak peduli kehebohan yang diciptakannya akan mengganggu penghuni condo lain.

My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang