"❀.twenty-nine.❀"

1.8K 188 12
                                    

❤🐼

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Ketika Raja Luis hendak menyerang Raja Raymond, tiba-tiba fokusnya teralihkan.

"Ayah!"

Mendengar seruan itu, sontak membuat Raja Luis berbalik.

"Putri ku!"

Alena berlari menghampiri sang Ayah, kemudian menghambur kepelukannya.

Dengan sigap Jhosua dan Will melindungi keduannya.

"Shit!" umpat Raja Raymond, kesal melihat Alena yang berhasil lolos.

"Kau tidak apa-apa 'kan putri ku?" ujar khawatir Raja Luis.

"Iya Ayah, aku baik-baik saja," jawab Alena seraya melepas pelukannya.

Raja Raymond hanya diam, tatapannya datar tanpa ekspresi, namun tiba-tiba sudut bibirnya melengkung membentuk seringaian yang sangat mengerikan. Ternyata ia menyeringai menatap bulan purnama berwarna merah semerah darah di langit malam itu.

Para werewolf termasuk Will mulai tak terkendali, melihat hal itu Alena khawatir dan hendak menghampiri Will, namun tiba-tiba tubuhnya dihujami rasa sakit yang teramat, membuatnya jatuh tersungkur.
"Akh!"

"Putriku!" dengan sigap Raja Luis memangku putrinya yang tengah mengeram menahan rasa sakit.

"Ada apa dengan Alena!?" tanya Zena dan Merina yang menghampiri Raja Luis.

"Lebih baik kalian bawa dia kepada Ratu Amelia!" titah Raja Luis.

"Hahahaha!" gelak tawa Raja Raymond pecah seketika.
"Percuma saja, ritualnya sudah di mulai, jadi terima saja."

"Apa yang kau lakukan pada putriku!" gusar Raja Luis.

"Bukan apa-apa."

Tiba-tiba Raja Raymond melapalkan sebuah mantra, dan muncullah makhluk-makhluk menyerupai kerangka tengkorak yang hidup, seakan diberi nyawa.

"Serang mereka!" seru Raja Raymond.

Pasukan tengkorak itu pun maju menyerang pasukan Raja Luis.

"Kalian jaga Alena!" titah Raja Luis yang di patuhi oleh Merina dan Zena.

Raja Luis, Alan, Brandon dan lainnya bersatu melawan pasukan tengkorak itu, namun pasukan itu tak mudah untuk dimusnahkan.

"Akh! Ba–badanku s–sakit sekali, akh!" ringis Alena dengan keringat dingin terus menyucur dari keningnya.

"Bagaimana ini Mer?!" panik Zena.

"Aku juga tidak tahu," ujar frustrasi Merina.

Will menggeram kesal melihat tubuh Alena terbaring lemah dalam pangkuan Zena, meski dalam keadaan tak terkendali akibat sedang bulan purnama, namun Will masih tetap sadar jika melihat kondisi Alena.

QUEEN IMMORTAL ✅ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang