12. Keributan

435 76 1
                                    








"Lo senggol gue serang."



















PENAMPILAN urakan adalah ciri khas seorang Achazia.

Biasanya bagaimana pun keadaan seburuk-buruknya di rumah, Acha tidak akan membawa penderitaannya ke sekolah dengan menunjukkan raut kesedihan. Gadis bernetra biru itu selalu membawa suasana hati tenang, tidak peduli sekitar, dengan air muka datar dan dingin.

Tetapi kini berbeda. Air muka Acha terlihat geram, memendam amarah luar biasa.

Seriously! Sepertinya akan ada bencana di waktu pagi hari ini dalam sekolah yang Acha pijaki sekarang.

Rambut tebal nan panjang terikat asal, tas tersampir ke salah satu pundak, kaki jenjang terbalut sepatu berwarna merah tanpa menggunakan kaos kaki, begitu cepat melangkah lebar menuju ruang kelas di mana ada seseorang yang ingin Acha habisi sekarang juga. Disertai kedua kepalan di tangannya yang mengerat akibat gejolak amarah yang menggila-gila.

Namun, langkahnya terhenti. Menghadap ke samping, dapat gadis itu lihat banyak yang mengerumuni mading sekolah. Bukan itu sebab Acha memberhentikan langkahnya.

Karena, ada yang menyebut namanya.

"Achazia kelas 10 IPS 4?!"

"GILA! Ini adik kelas kita si pembuat onar itu, kan?"

"Ow! gak heran sih kalo dia main ke clubbing malam. Dari penampilannya aja bisa ditilai kalo dia bukan anak baik-baik."

"Achazia jalang ternyata?"

"Jangan-jangan dia simpanan om-om lagi."

Aksi Acha yang menerobos kerumunan mampu membuat mereka semua memasang berbagai tatapan padanya.

"Fuck!" Umpat gadis itu teramat marah. Melihat ada foto dirinya saat memasuki Clubbing semalam, foto dirinya bersama seorang Pria yang semalam bermaksud menggoda dan mengajaknya berdansa. Kemudian foto di sampingnya Acha sedang dipeluk oleh Pria tersebut dari belakang.

Bukan itu saja.

Ada foto saat dirinya seperti yang sengaja didorong oleh seseorang hingga memposisikan diri berada di pangkuan seorang Pria.

Artinya semalam benar-benar ada seseorang yang menguntitnya, sengaja mendorongnya, lalu memotretnya dengan momen yang sengaja membuat orang-orang berpendapat bahwa dia bukan gadis yang baik-baik.

Damn it!

Hanya ada satu orang yang Acha curigai.

Rencana Angel.

"Iww! suka main sama om-om, ya, lo?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Kakak kelas-nya membuat Acha mengalihkan atensi dengan sorot tajam.

"INI SEMUA GAK SESUAI DENGAN PEMIKIRAN BRENGSEK KALIAN!" Teriaknya menjelaskan.

Tapi tidak mungkin ada yang percaya padanya mengingat bagaimana sifat dan sikap Acha yang sudah dikenal se-seantero sekolah. Siswi troublemaker.

"Itu buktinya. Dih, dibayar berapa lo sejam?"

"Nanti malem gue booking bisa kali?" seringaian terpampang jelas di wajah lelaki yang berstatus Kakak kelas Acha itu.

Life Acha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang