Ancaman Baru??

En başından başla
                                    

"Baiklah. Terima kasih atas pengertiannya. Saya permisi." Ucap Pan lalu beranjak dari sana.
####

"Gun nggak papa?" Dararat yang sejak tadi menatap  Gun sambil mengamati perubahan air mukanya sepanjang drama berlangsung sontak berjalan cepat lalu meraih tangannya untuk digenggam.

"Nggak papa banget ma. Jangan khawatirin Gun. Mama sama papa di apa apain nggak tadi? Maafin ya gara gara ki..."

"Udah nggak usah di lanjutin, ini masalah nggak penting kog. Mereka emang keluarga aneh, kita selama ini nggak pernah nganggap mereka serius." Sela Pick. "Ma, kamu temenin Gun naik ke atas, papa ada yang mau diomongin ke Off."

"Off jangan dimarahin paa..." Ucap Gun cepat membuat Pick terkekeh.

"Ngapain juga papa marahin Off, papa cuma mau ngomongin beberapa hal terkait perusahaan kog. Tenang aja."

"Iya Gun, udah kamu naik aja sama mama." Off setuju.

"Udah mama istirahat aja. Gun seriusan nggak papa, nggak perlu ditemenin.

"Aku tunggu di atas ya, Off. Pa ma Gun naik dulu..." Pamitnya.
####

Gun benar benar menganggap angin semua tuduhan Lin. Tahu bahwa Off serta kedua orang tua Off tidak mungkin menganggapnya seperti itu membuat Gun tidak ambil pusing atas ucapan kotor tidak berasalah wanita menyebalkan satu itu.

Sekembalinya ke kamar, Gun segera membersihkan dirinya kemudian berjalan ke depan jendela memanfaatkan angin untuk mengeringkan rambutnya.

Lalu suara pintu menghentikan kegiatannya. "Kalau arti tatapan muka kamu itu nganggap aku berdiri di jendela buat merenungi masalah tadi, kamu salah. Aku cuma mau ngeringin rambut aja." Ujar Gun bahkan sebelum Off sempat menginjakkan kakinya ke dalam kamar.

"Aku tau kog kamu nggak terlalu musingin masalah tadi. Dari muka kamu tu aku bisa tahu kapan kamu sedih kapan kamu enggak." Kekeh Off sembari berjalan ke arah Gun lalu memeluknya dari belakang.

"Off kamu kotor..."

"Kan kamu juga masih pake bath robe. Nanti buka aja dicuci, aku masih punya banyak. Sekarang biarin aku peluk dulu."

"Kayaknya Non dua puluh empat jam per tujuh ngabisin waktu sama mamanya nggak sih...Sifatnya mirip banget gila."

"Anak kecil juga tau kali ya Gun kalau Non itu anak siapa. Sama sama nggak ada sopan santunnya. Mungkin nggak pak lurah bu lurah di jodohin? Kasian sih si bapak punya istri kayak gitu. Untung punya aku kayak kamu. Kalau kayak Non bisa mati umur dua puluh aku."

"Lah kan umur dua puluh kamu udah lewat."

"Iya, maksudnya aku bahkan nggak bakalan bisa sampe ngerayain umur dua puluh udah keburu mati."

"Ngaco emang kamu ini." Kekeh Gun.

Lalu mereka terdiam. Menikmati angin malam yang masuk melalui sela sela jendela kamar Off.

"Ngomong ngomong Gun, aku baru sadar. Kita kenapa ya nggak pernah tanya tanggal ulang tahun masing masing?"

"Penting ya?"

"Kog gitu? Penting lah!"

"Habisnya ulang tahun aku nggak pernah aku rayain, jadi menurut aku nggak penting sih. Nggak ada yang spesial."

'Ih! Kalau gitu mulai tahun depan kita rayain. Oke?"

"Buat apa?"

"Ck! Pokoknya gitu. Aku 3 februari. Kamu kapan?"

"Hah? 3 februari?" Tanya Gun terkejut sambil memutar tubuhnya menghadap Off.

"Kenapa? Jangan bilang sama?"

My Every "First" With YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin