7'

115 59 126
                                    

Selesai memesan cemilan dan minuman, Taeyong mulai bercerita tentang perjodohannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai memesan cemilan dan minuman, Taeyong mulai bercerita tentang perjodohannya.

"Masa iya Ayah gue mau jodohin gue sama Jennie."

Mata Lily membulat sempurna. "Anjir, beneran?"

Taeyong mengangguk, lalu kembali menceritakan kejadian tadi.

"Terus gue bilang kalau gue udah punya pacar. Gue pake nama lo buat gue jadiin nama pacar gue. Dan akhirnya, perjodohannya dibatalin sama Ayahnya Jennie."

"Kenapa harus pake nama gue sih?"

"Karena ... Cuma nama lo doang yang nyantol di otak gue."

"Tapi kita kan nggak pacaran."

"Ini dare apaan? Pacaran apa bukan?"

"Iya tau, tapi kan cuma dare."

Taeyong menghela nafas kasar. Lalu bersandar ke sandaran kursi, dan mulai menutup matanya. Mata Lily fokus ke wajah Taeyong.

Lily sudah tahu, bagaimana rasanya punya pacar. Yang perhatian, pengertian, bisa di ajak curhat, dan mau dengerin cerita kita.

Dia tidak berniat untuk kembali menjalin hubungan dengan orang lain. Masih trauma dengan masa lalu nya.

Lily membuka handphone nya, lalu diam-diam mengambil foto Taeyong yang sedang tertidur. Gadis itu tersenyum kecil saat melihat hasil fotonya.

"Hayo, ngapain lo senyum-senyum sendiri?" tanya Taeyong.

Lily sontak menyembunyikan handphone nya ke dalam tas. Lalu bersikap seperti biasa lagi.

"Enggak."

***

Lily turun dari motor Taeyong. Melepas helmnya, lalu mengembalikan helm itu ke pemiliknya.

"Ga mau mampir dulu?" tanya Lily sembari merapikan rambutnya.

"Ga usah di rapihin, gitu aja udah cantik. Gue mau langsung pulang," balas Taeyong.

Semburat berwarna merah muda muncul di pipi Lily yang cukup berisi. Membuat Taeyong jadi gemas sendiri melihatnya. Hendak mencubit pipi Lily, tapi rasa malu ini menyelimutinya.

"Ngeblush neng?" Taeyong menggoda Lily yang masih terdiam di depannya.

"Enggak. Ya udah sana, pulang." balas Lily tanpa melihat ke Taeyong.

Taeyong naik ke motornya, memberi salam lalu melajukan motor kesayangannya ini menuju ke rumah.

Lily segera berlari masuk ke dalam rumah. Mood nya sedang bagus hari ini. Entah kenapa, sejak tadi di cafe bersama Taeyong, ia menjadi lebih nyaman.

Gadis itu menghempaskan tubuhnya ke kasur. Tersenyum sendiri sambil menatap ke langit-langit atap kamarnya. Membayangkan dirinya bersama dengan Taeyong di cafe.

dare|taeyong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang