Chapter 20

97.3K 12.5K 1.7K
                                    

Di supermarket besar yang tak jauh dari apartemen, Adriel mendorong troli ke sana ke mari, mengikuti kemana Alma pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di supermarket besar yang tak jauh dari apartemen, Adriel mendorong troli ke sana ke mari, mengikuti kemana Alma pergi. Sebenarnya, hari ini Adriel berencana untuk bersantai saja di rumah seharian penuh—menonton film roman bersama Alma. Tapi ia mengorbankan rencana romantisnya itu untuk mengabulkan permintaan Alma yang minta diantar belanja ke supermarket untuk melengkapi bahan-bahan masak di apartemen.

Alma cukup kaget saat kembali ke troli sehabis dari mengambil sayur-sayuran segar. Trolinya tiba-tiba sudah setengah penuh dengan snacks dan puluhan kaleng soda yang diambil Adriel.

"Kenapa nggak beli yang di botol besar aja?" tanya Alma. Menurutnya, itu akan lebih hemat.

"Biar nanti aku minumnya bisa langsung dari kaleng, jadi kamu nggak perlu cuci gelas kalo misal aku nggak sempet bantuin cuci gelas."

Ya... memang mulia alasannya. Tapi Alma hanya tak menyangka Adriel bisa berpikir sejauh itu. "Nggak sekalian beli piring sekali pakai biar aku nggak perlu cuci piring juga?"

"Boleh kalo ada," balas Adriel, lantas menghampiri pegawai supermarket yang tak jauh darinya, tengah menata barang. "Mas, di sini jual piring, sendok, sama garpu sekali pakai nggak?"

"AKU BECANDA, ADRIEL!"

............

"Sayang, ada panci warna pink!" seru Adriel seraya melambai pada Alma agar menghampirinya. Ini sudah kesekian belas kalinya Adriel menunjukkan benda-benda yang menurutnya akan disukai Alma. "Satu juta udah dapet 5 panci loh."

Alma menahan senyum. "Kamu kayak sales."

"Bagus sih... lucu," komentar Alma, yang secara otomatis membuat panci itu dimasukkan ke dalam troli oleh Adriel.

Karena daftar belanjaan masih panjang, Alma memberi Adriel tugas untuk mencari beberapa barang, sementara ia akan mencari sisanya. Pasalnya, jika Adriel tidak diberi tugas yang jelas, suaminya itu malah akan membeli barang-barang aneh. Sekarang saja sudah ada sandal bulu dengan hiasan boneka wajah babi di dalam troli, entah dipakai atau tidak itu nanti.

Alma kurang mendapatkan daging-dagingan saja sekarang. Yang utama adalah daging ayam. Ia akan menyetok banyak daging ayam karena Adriel sangat suka ayam.

Sembari menunggu difiletkan daging ayam yang fresh, Alma memilih beberapa daging ikan dan sapi.

Namun...

"Alma!" Suara laki-laki asing tiba-tiba memanggil namanya saat itu.

Alma lantas menoleh ke samping kanannya, arahnya dari sana. Ia memandang lama laki-laki yang jaraknya cukup jauh darinya dan mengingat-ingat wajah yang terasa familiar itu. Alma berpikir cukup lama, sampai akhirnya laki-laki itu tersenyum dan Alma mengingat satu nama.

Alma's Fortune [New Version] - Re-publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang