5

1.4K 184 46
                                    

Sebelum baca chapter ini, aku mau kasih tau, disini aku kasih trigger warn, violence, atau bahkan suicide warn diawal cerita di chap ini. Jd nanti kalo akù udah kasih suicide warn, dan kalian phobia darah tapi masih kalian baca, berarti salah kalian ga baca warn dari aku. Kalo gamau baca chap ini juga gpp.. keputusan ditangan kalian!
Makasii~




Gone Forever

Seminggu kemudian
Mereka semua melihat ke ponsel mereka. Hinata keluar dari grup itu, mereka ingin menambahkan Hinata ke grup itu lagi, tapi nihil. Dia sudah memblokir nomor mereka semua.

"Apa apaan Hinata?! Aku baru ingin meminta maaf, ayolah!", ucap Yamaguchi putus asa. Mereka hanya bisa terdiam. Sambil memikirkan apa yang harus mereka lakukan, sudah 5 hari merek semua tidak melihat Hinata berkeliaran di Gedung ini atau dimanapun tempat biasa dia berada.

Di apartement mereka masing masing

Mereka, semua sedang tidur di apartement masing, dan diwaktu yang sama di tempat yang berbeda beda. Mereka mendapat mimpi buruk yang sama, mereka tidak tahu mimpi itu pertanda apa. "Apa itu? Bukankah itu bunga lambang kematian? Apa maksudnya?" Ucap mereka dalam benak mereka.

Pagi hari

Mereka mempunya jadwal kelas pagi bersama sama, jarang sekali ada waktu bersamaan seperti ini. Aone dan Tsukishima juga mulai kembali bergabung bersama yang lain lagi seperti dulu terkecuali Hinata. Tidak ada satupun yang melihatnya. Mereka berinisiatif mencarinya, tapi nihil tidak ditemukan.

Ting!
Mereka yang sedang berkumpul mendengar bunyi notifikasi masuk dari ponsel dua teman Hinata. Mereka bertanya "siapa?", lalu Aone dan Tsukishima menggeleng. "Coba baca pesannya", Lev menyuruh mereka. Tapi mereka justru mematikan ponsel mereka berdua.
Sudah waktunya pulang dari universitas. Karna masuk kelas dijadwal yang sama, mereka pun pulang dijadwal yang sama. Mereka memutuskan untuk pergi ke pemakaman Kageyama yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka kuliah, mereka semua mengunjungi makam kekasih Hinata untuk sekedar meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan selama ini pada Hinata.

"Kageyama, maafkan aku sudah memukulnya, dan menuduhnya, sejujurnya aku tidak tahu apa yang terjadi sast kecelakaan itu. Aku ingin mencari tahunya, jadi kau harus bantu kami ya Ka--", kalimat Yamaguchi terpotong saat Tanaka menyenggol sikunya untuk melihat ke suatu arah. Ada seseorang dengan surai segelap malam. Awalnya dia memberikan tatapan marah dan benci kepada mereka kecuali Tsukishima dan Aone. Justru dia tersenyun dan membungkukan tubuhnya tanda Ia berterima kasih pada Kedua orang itu, mereka semakin tidak mengerti. Dia tidak mengatakan satupun kata. Tapi... dia yang awalnya berdiri di bawah pohon tiba tiba berjalan berpindah posisinya berdiri ke arah belakang sebuah gedung berlantai 30. Wajahnya berubah menjadi sedikit sedih lalu tiba tiba juga bahagia. Diwaktu yang sama notifikasi Aone dan Tsukishima berbunyi dengan cepat, tanda spam chat dari seseorang. Mereka tidak menggubrisnya karna mereka tahu siapa yang mengechat mereka.

⚠️SUICIDE WARNING ❗❗⚠️
⚠️PERINGATAN BUNUH DIRI ❗❗⚠️

Silahkan skip scene ini, jika tidak berkenan membacanya, terimakasih 😊



Gone Forever

Setelah mengunjungi makam Kageyama, mereka semua memutuskan menuju apartement Hinata, sekedar minata maaf dan memperbaiki hubungan mereka seperti dulu lagi. Mereka jalan melalui jalan yang salah?. Ya.. semua sedang berbincang hangat, saling tertawa lepas membayangkan Hinata yang dulu sebelum mereka tindas karna sebuah kesalahpahaman.

Tapi...

Saat mereka sedang membayangkan wajah Hinata yang bahagia melihat teman temannya kembali padanya lagi. Naas, mereka harus melihat tubuh seseorang yang mereka bayangkan melewati depan mata mereka semua. Tubuh... tubuh seorang surai senja, tubuh mantan kekasih sang surai malam itu terjatuh dihadapan mereka entah dari ketinggian berapa. "Crashhhh, Buaggh", cipratan darahnya mengenai Oikawa, Yamaguchi, Tsukishima dan Aone. Mereka panik, mereka masih terkejut dengan apa yang terjadi. Tubuh itu lanjut terguling ke tengah jalan setelah terjatuh dari atas. Tubuh mereka seketika tidak bisa bergerak. Mereka ingin menolong tapi mustahil, seolah tubuh mereka menghukum kesalahan mereka, seolah tubuh mereka bekerja sama dengan hati Hinata sekarang. Tubuh itu terus berguling ke tengah jalan hingga....







Sebuah mobil box besar berkecepatan tinggi lewat, dan melindas Hinata. "Craaazhhh" mata mereka membulat tidak percaya. Semua yang berada disekitar situ tidak bisa menolong mereka, seolah tubuh mereka disekitar situ tertahan oleh sesuatu. Mereka harus melihat tubuh seseorang yang ingin mereka datangi untuk minta maaf. Ya, seseorang dengan surai senja... mantan kekasih sang surai malam itu...













Bukan meregang nyawa layaknya Kageyama. Bahkan ini lebih tragis.
Tubuhnya terpisah dengan tangan dan kakinya. Mereka semua melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Tubuh itu dipenuhi darah. Tubuh itu masih bergerak pelan berusaha sekuat tenaga melihat ke arah mereka yang masih terpaku dipinggir jalan. Tubuh itu melihat mereka. Hinata tersenyum melihat mereka, akhirnya mereka merasakan apa yang dia rasakan saat melihat Kageyama. Tapi mereka melihat yang lebih tragis dari Kageyama. Kalau Kageyama terpental karana ketidaksengajaan, kalau Hinata terguling untuk bunuh diri dan terlindas.



Gimana rasanya?:v
Jangan dibayangin ampe dalam banget... nanti jd gabisa tidur!!

Voment yak!!

Gone ForeverWhere stories live. Discover now