Seorang Pria itu melajukan mobilnya ke sebuah gedung bertingkat di tengah kota. Dia mengendarai mobilnya dengan santai tanpa takut terlambat. Jam kerjanya mulai pukul 8 tepat dan sekarang masih pukul setengah 8. Menikmati jalan yang dipadati oleh kendaraan umum dan pribadi. Jalan terasa sesak karena banyaknya orang - orang yang mulai berangkat kerja.

Pria itu adalah Muhammad Daaniyaal Aldijaya. Pria dengan badan tegap dan berwibawa itu biasa dipanggil Daaniyaal. Dia adalah seorang kontraktor. Lulusan dari jurusan teknik. Berkuliah selama 4 tahun dengan fokus pada Arsitektur.

Setelah menemani putranya tadi untuk berjemur, pria yang bernama Daaniyaal ini langsung bersiap - siap untuk berangakt kerja. Tidak lupa dia menitipkan putra lucunya kepada baby sitter yang baru dipekerjakannya selama 2 bulan ini.

"halo bro. Pagi ini keliatan seger banget nih!" sapa seorang pria yang memiliki tinggi yang sama dengan Daaniyaal, yaitu Riky. Dia bertemu dengan Daaniyaal saat menunggu lift.

"pasti abis ngurus putra yang lucu itu. Gimana kabarnya si Dion?" tanya suara yang berbeda dengan pria yang tadi, yaitu Toni yang baru datang

"pagi juga. Iya lah seger, kan aku mandi pagi. Ditambah ketemu Dion yang selalu nangis kalo tau mau ditinggal kerja sama papa dan kedua kakaknya. Dion sehat dan tambah berisi badannya," jawab Daaniyaal dan pintu lift baru saja terbuka

Awalnya kelahiran Dion, tubuh bayi kecil itu sangat kecil. Berat dan tingginya tidak seperti saat kedua kakaknya lahir. Badan Dion terlihat sangat kurus karena kelahiran dia yang premature. Selama 1 bulan, dia harus masuk incubator untuk menstabilkan organ tubuhnya.

Baru 2 bulan yang lalu Dion sudah bisa dibawa pulang. Selama 1 bulan pasca keluar dari incubator, dia belum bisa dibawa pulang karena masih menjalani proses pengawasan.

"syukurlah. Semoga Dion sehat selalu," harap Toni dan dia menekan lantai dimana mereka akan melakukan diskusi

"Aamiin," jawab Riky dan Daaniyaal menganggukkan kepala dan berharap jika Dion selalu sehat

Mereka berada di dalam lift yang membawanya ke lantai 10. Selang beberapa menit, lift sudah mengantar mereka ke tempat tujuan. Mereka keluar dari kotak besi tersebut dan berjalan menuju sebuah ruang kerja yang bertuliskan 'RUANG DIREKTUR'

Mereka semua duduk di sofa yang terdapat di ruangan tersebut. Setelahnya ada seorang office boy yang membawakan kopi untuk ketiga pria tersebut. Sebelumnya Toni sudah meminta office boy membuatkan minuman untuk mereka.

"kabar project kemarin bagaimana?" tanya Daaniyaal setelah office boy itu meninggalkan ruangan

"maksudnya pembangunan perumahan itu?“ tanya Toni kemudian meminum kopinya

"tergantung para customer. Kita kan tinggal membangun rumah tersebut, jika sudah melunasi pembelian. Nanti kita akan diberitahu oleh pemilik property, jika beberapa customer sudah melunasi Pembelian rumahnya," jawab Riky dan tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada telepon masuk. Dia berjalan menuju meja kerja yang berada di ruangan tersebut

"okay. Bagaimana dengan program pemerintah yang pembangunan rumah bersubsidi? Apakah rumahnya sudah selesai?“ tanya Toni

"kalo itu tinggal finishing saja. Kemarin aku sudah ditelepon oleh penanggung jawab program tersebut. Kita tinggal mengecek saja," jawab Daaniyaal kemudian meminum kopinya dan melihat ke arah Riky yang sedang berbicara ditelepon

"okay. Mungkin minggu ini kita bisa kesana untuk mengecek keadaan disana," kata Toni dan diangguki oleh Daaniyaal

Riky sudah kembali duduk di sofa. Kemudian dia meminum kopinya dan berkata, "aku tadi baru ditelepon oleh salah satu kepala daerah. Kita diminta untuk mengurus pembangunan jembatan yang jebol karena diterjang derasnya air sungai."

"daerah mana yang jembatannya jebol?" tanya Toni

"masih di kota ini, tapi tempatnya agak di pelosok gitu," jawab Riky

"kapan mulai proses pembangunan?" tanya Daaniyaal

"disuruhnya sih secepatnya, kalo bisa sekarang kita disuruh observasi lokasinya dulu. Karena itu jembatan yang menghubungkan 2 desa. Kalo jembatan itu roboh, penduduk desa yang satunya harus putar balik," jawab Riky menjelaskan

"ya sudah, kita langsung observasi ke lokasi hari ini," kata Toni memutuskan

"okay. Tapi kita harus bagi tugas dulu untuk mengecek proses pembangunan perumahan dan program perumahan bersubsidi," kata Daaniyaal

"aku akan pergi ke pembangunan perumahan untuk mengecek sekalian berdiskusi dengan pemilik property," kata Riky

"okay. Aku yang akan mengecek finishing di program perumahan bersubsidi dari pemerintah saja. Jadi kamu yang nanti observasi di lokasi tempat jembatan jebol tersebut. Nanti kita menyusul," kata Daaniyaal

"okay, siap bos!" kata Toni

"sip. Nanti kalo aku udah selesai langsung ke nyusul," kata Riky dan diangguki oleh Toni











🌹🌹🌹🌹🌹












Enough for today

Don't forget to vote and comment

Follow fanyawomenly

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

Semangat berpuasa ya!

😁😁😁

Have a nice day

😉😉😉

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak Kuजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें