05.Mindset yang buruk

Start from the beginning
                                    

"Berhenti ketawa!" amarah Faiz kembali berdatangan.

"Ya habis gimana kalian lucu!" Rai tertawa lagi.

Bagi Faiz tawa Rai adalah tawa merendahkan dan memang itu lah faktanya.

Dirasa tanduk ketiga laki-laki dengan tatapan siap menerkam itu muncul Rai meredakan tawanya. Sedikitpun tak terlihat ketakutan pada diri gadis dengan senyum seluas alam raya ini. "Dimana-mana bercanda itu harus kedua pihaknya saling ketawa kalo sendiri namanya durjana!"

"APA KATA LO?!"

"Kurang jelas? kalian durjana gila!"

"Ulang!"

"Minta maaf!"

Prediksi penonton kantin Rai besok pasti sudah tidak akan terlihat lagi batang hidungnya. "GAK, LO YANG MINTA MAAF!"

"SAYA? KAMU!"

"LO!"

"KAMU YANG SALAH, CEPET MINTA MAAF ATAU NGGAK----"

"Apa?" sekat Faiz yang langsung mencengkram kuat pipi chabi Rai.

'BYUR!'

"Bos!" anak buah nya terperanjat karena sang ketua disiram kuah bakso yang terdapat banyak saos serta sambal.

Dada bidang Faiz naik turun, emosinya sudah sampai level seratus. Matanya juga terasa perih.

"KURANG AJAR LO JADI CEWEK, ANJ---"

Ucapannya terpotong kala Xabiru memberikan bogeman maut mendadak. Rai yang menutupi wajahnya memakai lengan sebagai perisai menoleh pada Xabiru yang gurat wajahnya sudah terlihat sangat menyeramkan dengan sorot mata  yang begitu dingin berkali-kali lipat.

Peperangan semakin panas.

Siapa yang tidak tahu Xabiru Amongraga Ricardo? anak nakal berparas memsona yang kemampuan bela dirinya sudah tidak diragukan lagi. Dia bukan si senggol dikit bacok, atau masalah sepele adu jotos. Bukan! tapi jika sudah perihal yang menyangkut ketidak senangan hatinya sampai ke akar-akar akan ia habisi.

Faiz terpental ke lantai. "LAWAN GUE, ANJING!"

'BHUAGH!'

Dengan bengis Xabiru mencengkram seragam Faiz dan meninjunya berulang-ulang. "BANCI, BERANI LAWAN CEWEK!" lanjutnya di sela-sela siksaan itu.

"Am-am-pun!" suara Faiz teredam karena pipinya dihujam pukulan tanpa jeda.

"SAMPE GUE LIAT LAGI LO BERANI SAMA RAI GUE BUNUH LO DAN TUJUH KETURUNAN KELUARGA LO!"

BHUAGH!

"Lo didiemin makin ngelunjak, tengik gara-gara kakek lo kepala sekolah? cih!" ia mencudah ke wajah Faiz. Kacau kalau Xabiru sudah marah.

Pukulan dari Xabiru terus berdentum di rahang Faiz, sedikitpun Faiz tidak diberi kesempatan untuk menakis, ia kehilangan banyak energi dan berakhir terbanting ke teras. Netra hijau Xabiru berkilat tajam dengan nafas yang menderu, emosinya masih berapi-api. "Besok-besok pake rok, kalau cowok gak mungkin berani ngeroyok cewek sendirian."

Wajah kedua anak buahnya terlihat langsung ketar-ketir, Rai bahkan mendengus kesal badannya dua kali lipat dari Xabiru tapi ciut jika harus melawan Xabiru seorang.

"Mental tempe!" cetus Rai lalu menarik Xabiru.

"Udah biru, udah!"

Zergan dan Calvin yang baru keluar ruang BK dan memasuki kantin dibuat terkejut, ia ikut memisahkan perkelahian itu, ah bukan! kalau berkelahi berdua tapi ini hanya Xabiru yang memberikan pukulan.

XABIRU [END]Where stories live. Discover now