6

465K 18.3K 1.1K
                                    

"MAS IYO PINJEM MOTOR!"

Agla berlari kecil namun tergesa, menyambar kunci motor di nakas kamar yang di dominasi warna hitam itu. Rio baru saja selesai mandi.

Masih dengan handuk yang melilit pinggangnya. Rio menatap heran gadis yang sudah rapih itu.

Rapih dalam artian ingin pergi.

"Mau kemana?"

Gadis dengan kemeja pantai juga jeans hitam itu menoleh tepat dirinya berdiri di ambang pintu.

"Ada urusan bentar,"

Rio berjalan mendekat ke arahnya. Menundukan kepalanya dan memberi sebuah kode. Agla berdecak tapi tak urung ia mencium singkat cowok itu.

"Jangan lama-lama,"

"Iya,"

Langkahnya masih tergesa hingga Agla sampai di garasi dan menjalankan motor sport Ninja hitam milik cowok bertubuh atletis itu.

Ternyata Rio mengikutinya dari belakang. Berani sekali cowok itu keluar dengan masih telanjang.

"Jangan ngebut ta," Peringat Rio dan Agla mengangguk.

Menyalakan klakson dan meninggalkan pekarangan rumah. Rio kembali masuk ke rumahnya. Setelah memakai baju ia mengambil ponsel, dompet, juga kunci mobil.

Pajero sport melaju di jalanan komplek dengan kecepatan sedang. Sesekali melirik ponsel yang ia taruh di depan. Guna memantau kemana gadis itu melaju dengan bermodalkan GPS.

Katakan saja ia penguntit. Tapi rasa khawatir mengalahkan segalanya.

Rio mendengar kabar jika Agla berkelahi dengan salah satu temannya di sekolah.

Ia tidak tau percis siapa. Maka dari itu ia mengikuti Agla kemana gadis manis itu pergi. Hingga setengah jam akhirnya ia sampai. Tidak maksudnya motor yang di kendarai Agla sudah terhenti.

Dan kenapa jauh sekali?

Ah tidak penting. Rio harus tau apa yang akan gadis itu lakukan. Ini seperti jalan perkampungan namun sepi.

Hanya perkebunan pinus juga lapangan kosong.

Terlihat Agla membuka helm full facenya dan berjalan ke arah gerombolan cowok berpakaian jaket hitam.

Rio masih di dalam mobil. Kemungkinan besar Agla tidak akan mengenali mobil yang ia pakai. Terdengar tawa renyah saat gadis itu mendekat.

Gerombolan yang masih duduk-duduk santai di atas motor mereka.

"Lo mau perang apa mau ke pantai?" Tanya berkulit coklat juga bertindik itu menatap Agla.

Gadis yang memakai kemeja pantai, celana jeans juga snekers putih itu bukan tanpa alasan.

"Kamuflase," Menghindari kecurigaan Rio. Padahal cowok itu sudah menaruh curiga sebelumnya.

"Mana anak-anak Xarier?" Lanjut Agla dan duduk di motor hijau, milik Tompi.

"Mungkin lagi di jalan," jawab cowok bertopi.

"Jadi ide siapa yang katanya kalian udah berantem dari tadi siapa?"

Terdengar tawa renyah kembali dan Agla sudah menebak jika ia baru saja di kerjai.

"Sialan!" desis Agla dan gadis itu mengambil sebatang rokok milik cowok yang ada di dekatnya. Menyalakan pematik dan menghembuskan asap rokok perlahan.

Di persembunyiannya Rio tersentak melihat itu.

Jadi selama ini Agla merokok?

Ia masih tidak percaya.

Baby RioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang