BAB 13. MENJENGUK BU MIA

24 9 3
                                    

Aulia terheran-heran melihat Sania yang datang ke rumahnya, padahal perempuan itu belum mengenal jauh dirinya.

"Sania? Kok, kamu tau rumah aku?" Aulia mendekati Sania dalam beberapa langkah.

Perempuan misterius itu lantas tersenyum dan berkata, "Aku pun tau bahwa kamu kemarin dikurung di toilet belakang sekolah."

Aulia terkejut, ternyata ada juga seseorang yang mengetahui peristiwa kemarin. Ia pun tidak habis berpikir mengapa Sania dapat mengetahui segalanya.

"Kenapa kamu tau itu?!" sergah Aulia.

Sania tidak menjawab pertanyaannya. Seketika gadis itu mengajak Aulia untuk menjenguk Bu Mia yang sedang sakit.

"Bu Mia sekarang sedang sakit. Apa kamu mau ikut aku untuk menjenguknya?" ajak Sania pelan.

Suasana menjadi hening, Aulia yang mendengar kabar tersebut menjadi ingin segera menjenguk gurunya. Sapu yang berada di genggamannya kemudian diletakkan di balik pohon dan langsung berangkat tanpa pamit kepada orang rumah terlebih dahulu.

"Ayo, kita berangkat sekarang!"

Kedua perempuan itu berangkat bersama-sama. Namun, di sisi lain Kei keluar lewat pintu rumah dan melihat sepupunya yang berjalan jauh.

"Aul ke mana, ya?"

Lelaki itu melihat Aulia berjalan bersama seorang perempuan dengan berbaju putih dan lusuh disertai rambutnya yang panjang. Aulia melihat hantu tersebut dalam wujud Sania, tetapi orang lain melihatnya dalam wujud hantu.

"Kok, kakinya gak napak tanah? Aneh. Ya, sudahlah!" Kei tidak menanggapi apa yang dilihatnya.

****

Di rumah Angga, suasana tampak begitu memprihatinkan ketika Bu Mia tengah terbaring di kamarnya. Seorang guru itu merasa syok setelah arwah Tania menindih tubuhnya kemarin malam. Terlihat Ardi, Bagas, dan Wati yang duduk di samping tempat tidur. Mereka menjenguk sejak pagi setelah mendengar kabar dari Angga.

"Ibu kamu kenapa jadi demam tinggi begini, Angga?"

Angga kemudian menceritakan mengenai apa yang dilihat olehnya. Sejak pagi, Bu Mia tidak dapat tidur. Bahkan, guru tersebut tidak mau berucap. Entah apa yang sebelumnya dialami olehnya.

"Permisi!" Terdengar suara seseorang dari luar.

Angga meminta izin kepada semua temannya untuk membuka pintu. Lelaki bertubuh pendek itu berjalan menuju pintu depan. Tampak bahwa Aulia datang untuk menjenguk ibunya.

"Ngapain lo ke sini? Mau bilang ke ibu gue bahwa gue pencandu narkoba?" cetus Angga.

Aulia memang sangat trauma terhadap Angga dan seorang temannya setelah kejadian pengurungan beberapa waktu lalu. Dia pun tidak berniat untuk bertemu dengan lelaki pencandu narkoba itu melainkan hanya bertujuan untuk menjenguk Bu Mia. Tanpa disadari, Sania menghilang dengan seketika.

"Lho, Sania ke mana?" gumam Aulia sambil melirik ke berbagai arah.

Angga bingung dengan sikap gadis di depannya yang seolah-olah datang bersama seseorang. Pria itu tidak tahu bahwa perempuan tersebut datang bersama arwah Tania yang menyamar.

"Lo cari siapa?"

Aulia tidak menjawab pertanyaan darinya karena rasa takut. Akhirnya, Angga menutup pintu tanpa mempersilakan Aulia untuk masuk terlebih dahulu. Untunglah, gadis itu sempat menahan pintu sebelum tertutup rapat.

"Angga, biarkan aku menjenguk Bu Mia terlebih dahulu." Aulia memohon.

Sebelumnya, Angga telah meneguhkan pendiriannya untuk tidak memberikan izin. Namun, akibat dari desakan Aulia akhirnya dia mengizinkan perempuan tersebut untuk masuk.

Di kamar, Bu Mia tengah terbaring. Hati Aulia tertegun setelah melirik gurunya yang terbaring lemas.

"Eh, ada Aulia ke sini!" seru Bagas.

"Aulia? Kok, kamu tau Bu Mia lagi sakit? Kamu sendirian ke sini?" tanya Wati setelah menyadari bahwa teman sebangkunya datang kemari.

Aulia spontan menyadari bahwa ia melupakan Sania. Lantas, matanya melirik ke sana-kemari mencari keberadaan temannya itu.

"Aul, ada apa? Kamu cari siapa? Ayo, ke sini!" Wati kembali bertanya karena heran.

Perempuan berkulit putih itu pun langsung menuruti ajakan dari temannya. Dalam hati, ia mengira bahwa Sania telah pulang lebih dulu.

"Bu, ini ada Aulia."

Bu Mia terlihat menggerakkan badannya ke arah berlawanan tanda segera berbalik. Akan tetapi ....

"Aaa! I-itu ... dia ...." Bu Mia terlihat seperti orang yang ketakutan ketika melihat Aulia.

Seketika wanita paruh baya tersebut menutup kedua matanya. Semua orang tampak keheranan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata, arwah Tania berdiri tepat di samping Aulia yang tengah duduk. Bu Mia dapat melihat hantu tersebut dengan jelas, tetapi yang lainnya tidak melihat sesuatu pun melainkan hanya mereka sendiri bersama
yang lain.

"Bu, Ibu kenapa?" Angga sebagai anaknya merasa cemas.

Semua orang tampak mendekati Bu Mia yang menjerit ketakutan. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya ditakutkan.

"Aaa! Pergi kamu dari sini! Pergi!" Bu Mia menunjukkan jarinya terhadap Aulia. Padahal yang ia tunjukkan hanyalah sosok yang berdiri menyeringai.

Arwah Tania terlihat marah di depan mata Bu Mia. Wajahnya terdapat bintik merah dan mengeluarkan darah disertai giginya yang berlendir. Angga memutuskan untuk mengusir Aulia dari rumah karena ia mengira bahwa ibunya ketakutan ketika melihat gadis tersebut.

"Heh, lo keluar dari sini!" Sontak tangannya menyeret Aulia menuju pintu depan.

Semua tampak bingung, Wati yang merupakan temannya sempat mencegah hal itu. Akan tetapi, Aulia hanya pasrah ketika berpikir bahwa dirinya penyebab semua ini.

Buk!

Perempuan tersebut terjatuh setelah menerima dorongan dari lelaki pencandu narkoba itu. Ia perlahan menangis sambil berjalan menuju arah pulang. Tanpa disadari bahwa arwah Tania mengikuti dari belakang sambil mengapung.

"Aku akan membalas kejahatan mereka terhadapmu," batin hantu tersebut.

****

Bagas, Wati, dan Ardi pulang ke rumah masing-masing setelah dari jenguknya di rumah Angga. Kini, rumah tersebut hanya diisi oleh dua orang keluarga yaitu Bu Mia dan anaknya sendiri.

Angga terlihat menuju dapur untuk membereskan sisa makanan sambil mengisap narkoba. Tiba-tiba suara serak terdengar oleh telinganya.

"Angga aku akan melawanmu."

Selesai, bagi para pembaca mudah-mudahan senang dengan karya saya. Meskipun saya merasa bahwa para pembaca sekalian kurang menyimak maupun membaca ceritanya.

Vote+Coment;)

MYTH 2: HAUNTED TOILET (SUDAH TERBIT✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang