2. Mr. Crush

210 38 19
                                    

Royal Property adalah perusahaan properti terkemuka yang berpusat di jantung kota Seoul. Kota bertaburkan hiruk-pikuk penduduk metropolitan dengan aktivitas tanpa henti dari pagi menjelang pagi. Kota yang menjadi harapan untuk setiap pemimpi. Kota yang juga membesarkan Royal Property hingga di titik suksesnya.

Royal Property bukan sembarang perusahaan properti. Pelanggan mereka siapa lagi kalau bukan orang papan atas dan juga petinggi negara. Tidak jarang mereka menerima pelanggan dari kalangan artis yang rata-rata memilih properti di jantung kota Seoul. Efisiensi waktu dan tempat adalah faktor penting untuk kegiatan keartisan mereka.

Membeli properti lewat perusahaan ini adalah keputusan yang tepat. Selain properti yang di tawarkan masuk kategori kelas atas, pelayanannya pun sangat memuaskan. Tentu saja semua tidak lepas dari peran seluruh tim yang yang lihai menggenggam hati pelanggan melalui peran masing-masing.

Kim Mingyu, 28 tahun, menjalani karirnya di bidang design grafis sejak 6 tahun lalu. Royal Property adalah tempat keduanya setelah lulus dari perguruan tinggi. Sebelumnya dia bekerja di perusahaan TV swasta hingga akhirnya dia pindah dan menetap di tempatnya sekarang.

Divisi design grafis yang dikepalai Kim Mingyu mengambil andil tahap pertama proses pemasaran. Dituntut membuat karya yang komersil sekaligus elegan, memaksa Mingyu harus menguras otak setiap kali bosnya menjalin kerja sama baru dengan pemilik properti. Itu lah alasan mengapa dia selalu lembur di kantor. Datang pagi pulang subuh, bahkan kadang dia harus menginap. Mingyu seakan tidak punya kehidupan pribadi semenjak bekerja di sana.

Siang itu ruang rapat minimalis lantai 1 diisi oleh divisi design grafis yang melakukan rapat dadakan. Mereka baru saja mendapat tugas dari atasan mengerjakan projek apartemen pinggir kota. Perusahaan mereka baru saja bekerja sama dengan pemilik gedung mewah dan tentu itu akan menguntungkan perusahaan mereka juga.

"Jay, tolong berikan aku rincian properti F7 yang diberikan bos kemarin malam. Kita akan bekerja lembur hari ini sebelum tanggal pemasaran dilakukan."

Jay mengangguk, tapi sejenak kemudian dia menginterupsi Mingyu yang sedang berdiskusi dengan anggota lainnya.

"Aku lupa memberitahumu kalau kepala pemasaran meminta kita menyelesaikannya sore ini. Mereka ingin mempelajari berkasnya secepat mungkin."

Mingyu yang diinterupsi seketika mengerutkan dahinya. Pernyataan macam apa yang didengarnya itu?

"Bagaimana kita bisa menyelesaikannya sore ini sedangkan kategori properti ada lebih dari 8."

Jay hanya bida mengendikkan bahunya, tidak lupa dia mengeluarkan senyum polos supaya tidak kena semprot atasannya itu.

"Keterlaluan. Dia pikir kita robot yang bisa menyelesaikan semua dalam sekejap mata." Mingyu mendengus sebal.

"Jadi keputusannya bagaimana? Sebelum aku benar-benar menghubungi mereka," ucap Jay lagi.

"Katakan pada mereka kita tidak bisa menyelesaikannya sore ini. Deadline-nya adalah besok pagi, paling cepat kita bisa selesaikan tengah malam. Jadi, tidak bisa sore karena kita harus memperhatikan kualitas design sebelum diluncurkan. Katakan pada mereka," ucap Mingyu sedikit kesal.

Jay hanya mengangguk lalu menghubungi salah satu anggota pemasaran. Dia lebih memilih menghubungi anggota daripada kepala pemasaran itu sendiri, lantaran takut dimakan hidup-hidup oleh Eunha yang terkenal galak. Di kepalanya, Eunha adalah singa betina.

"Emm, Mingyu mereka tidak terima design itu dikirim besok pagi. Mereka maunya sore ini karena salah satu dari rekannya sedang cuti melahirkan. Mereka hanya bekerja berdua," ucap Jay was-was. Dia memang tidak berani dengan Eunha, tapi Mingyu juga masuk hitungan atasan yang mengerikan.

Stubborn Sexy GirlWhere stories live. Discover now