74

171K 22.4K 17.8K
                                    

GENTA

GENTA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



~~~~~HAPPY READING~~~~~

NEMU TYPO? MANUSIAWI


Vote!

_____________________


Hari ini adalah hari sabtu.

Diperjalanan pulang dari rumah orang tuanya tadi, Alan sempat mengatakan di mobil bahwa ia melarang Nalla pulang hari ini dan digantikan hari besok.

Besok kemungkinan Alan tidak sibuk dikarenakan hari minggu. Ia juga bisa mengantarkan Nalla ke Bandung sekaligus menemui mertuanya disana.

Oke, Nalla masih punya waktu hari ini untuk menemui teman-temannya. Berpamitan dan membatalkan rencana liburan. Ya, mereka padahal ingin membuat rencana liburan beberapa minggu ini sebab kelas 12 akan melangsungkan ujian mereka. Namun, takdir berkata lain, ia berusaha tegar.

Di apartemen, Alan dan Nalla tidak ada yang saling bicara. Tempat tinggal mereka mendadak sunyi, hanya ada suara air mengalir dari dalam aquarium serta jarum jam yang berdetak setiap detik, padahal ini masih siang.

Sejak kejadian di rumah mertuanya, Nalla enggan berbicara pada Alan. Meskipun mulutnya ingin banyak mengeluarkan semua keluhannya dan mengadu pada Alan, ia mencoba menahannya.

Sama halnya dengan Alan, cowok itu masih marah pada Nalla. Ia kesal karena Nalla sudah menyetujui ucapan Papanya.

Sesampai di kamar, Nalla langsung merebahkan tubuhnya di ranjang sambil bermain ponsel. Ah, dunia serasa miliknya jika sudah begini!

Tak lama kemudian, Alan masuk ke dalam kamar sambil membawa laptopnya dan beberapa buku. Lalu ia memilih membuka laptopnya di meja belajar.

Nalla yang melihatnya langsung menghela napas kesal. Ia yakin Alan akan fokus belajar mulai hari ini.

Bodo amat, Nalla menjadi kesal melihatnya. Lalu ia segera membuka aplikasi LINE berniat ingin menanyakan ketiga temannya, namun tiba-tiba sebuah pesan masuk.

Dinda : Nal, ke Cafe Ara sini, Gibran bilang mau ngomong sama lo.

Seketika Nalla teringat, kemarin ia menampar Gibran. Namun, ia juga teringat Gibran mengatakan hal yang membuatnya sakit hati.

Ngomong aja si, jgn pake Cafe-cafean. So bgt mau ngmong srius.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang