28.

187K 6.5K 699
                                    

siap-siap🥰

Gadis dengan pita merah di sisi kepalanya itu melangkah ke arah parkiran bersama temannya, Viola.

"Lo beneran awal taun ajaran baru nikah sama Adrian?" tanya Viola pelan.

"He'em. Ga sabar hehe." jawab Anna disertai kekehan.

"Gue diundang ga nih?"

Anna mengangguk. "Veno sama Zidan juga. Udah kalian bertiga aja yang diundang, sisanya rekan bisnis Papa sama Papi, keluarga, sama temen-temen deketnya Mami sama Mama."

Ketika kedua gadis itu asik mengobrol, segerombolan laki-laki menyapa mereka. Anna memang terkenal di sekolahnya, begitu juga dengan Viola yang selalu menempel pada Anna.

"Hai, Vi, An."

"Hai, Raihan." balas Anna dan Viola.

"Pada mau balik?" tanya laki-laki itu basa-basi.

Viola mengangguk. "Iya."

"Oh, yaudah. Tiati lo berdua."

Setelah itu mereka berdua lanjut berjalan menuju parkiran.

"Oh ya, karena nikahan gue privat, jadi gaada undangan ya. Nanti gue chat lo kapan sama dimananya, oke?"

"Sipp. Yaudah gue duluan ya, An." kata Viola.

Anna mengangguk dan melambaikan tangannya. Kemudian ia menuju Adrian yang sedang bersandar di mobilnya sambil memainkan ponsel.

Anna langsung menyandar pada lengan Adrian membuat laki-laki itu terkekeh. "Bentar ya, lagi chat Mama."

"Jadi nyari gaun?" tanya Anna, ia melongokkan kepalanya melihat layar ponsel Adrian.

Adrian sedikit merendahkan ponselnya agar gadis di sampingnya dapat melihat isi chat-nya bersama Fania.

"Jadi, di butiknya Mami." jawab Adrian.

Setelah memasukkan ponselnya ke saku celana, Adrian menggiring Anna untuk memasuki mobil, disusul olehnya.

"Pake baju sekolah gapapa?" tanya Anna sambil meletakkan tasnya di kursi belakang.

"Ga bawa sweater?" Anna menggeleng.

"Mau pake jaket atau hoodie?" tanya Adrian sambil meraih jaketnya yang memang ada di mobil dan hoodie-nya di dalam tas.

"Hoodie deh." kata Anna lalu menerima benda yang disodorkan Adrian. "Makacii."

"My pleasure." balas Adrian sambil mencubit pipi Anna.

Mobil yang dikendarai Adrian berjalan meninggalkan sekolah. Adrian fokus mengendarai mobilnya, sedangkan Anna membuka satu-persatu kancing seragamnya dan melepasnya, menyisakan tanktop putih. Ia segera memakai hoodie abu-abu milik Adrian.

"Gede banget."

"Makanya gedein badan." kata Adrian.

"Nanti kalo badan aku melar ditinggalin." kata Anna.

"Ngga lah." balas Adrian.

"Bener ya? Soalnya kalo kamu nanti buncit aku mau tinggalin." kata Anna jahil.

Adrian meraih kepala Anna lalu menggigit pipinya gemas. "Ga akan buncit aku mah, kan rajin fitness. Makannya juga ga sembarangan kayak kamu." katanya setelah kembali menatap ke depan.

"Ya siapa tau khilap." kata Anna sambil mengusap pipinya yang tadi digigit Adrian.

Adrian mendengus geli sambil memperhatikan kaca spion, ia sedang memarkirkan mobilnya. Setelah terparkir sempurna, Adrian menatap Anna yang sedang merapihkan pita di rambutnya dengan kamera ponsel.

Anna and AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang