Bagian 5

6 4 0
                                    

Tepat pukul dua siang mereka berkumpul di rumah Rendi tanpa terkecuali, Brian si biang kerok kelihatan kebingungan saat Rendi tiba-tiba berbisik sesuatu kepada Elisa.

"Ren" Panggil Brian.

"Ngapa?" Jawab Rendi dengan sedikit ketus.

"Lu ngapain sama Elisa bisik-bisik gitu, bikin gue kepo dan bingung tau enggak?!" Ujarnya.

"Bodoamat" Jawab Rendi lagi.

"Jadi orang kok kepo amat sih!!" Ketus Elisa.

"Biarin, yang kepo gue kok elu yang sewot." Ujar Brian dengan ketus juga.

"Woi diam ngapa, mendingan sekarang kita langsung gass ke rumah kosong itu, takut keburu kesorean." Ujar Rena.

Tidak berlangsung lama akhirnya mereka berjalan menuju rumah kosong itu dan meninggalkan rumah Rendi secara bersamaan. Setelah sampai di rumah kosong itu sikap Brian dan Zidan tiba-tiba berubah menjadi hening tanpa suara seperti biasanya, Zidan yang sudah ikut menelusuri sampai tadi pagi kini malah menjadi ketakutan yang biasanya ia terlihat biasa-biasa saja, sedangkan Brian si biang kerok yang paling jahil sejagad raya Bumi Pertiwi seketika itu diam seperti patung tanpa banyak bersuara.

"Lah" Ucap Rena.

"Kenapa, Ren?" Tanya Elisa dengan sangat kebingungan.

"Enggak, cuma itu si Zidan sama Brian tiba-tiba seperti patung aja wkwk." Ujar Rena dengan sedikit tertawa.

"Dahlah biarin aja daripada mereka ribut enggak jelas lagi malah bikin kita repot nanti." Ungkap Elisa sembari membuka pintu gerbang di bantu oleh Rendi. "Ayo gyuss masuk" Ajak Elisa kepada sahabat-sahabatnya itu.

"Yuk" Jawab Azka dengan memasuki rumah kosong itu diikuti oleh sahabat-sahabatnya yang lain.

Sesampainya mereka di depan pintu rumah kosong, Rendi langsung saja melirik kearah pohon besar yang ada didepan rumah itu tanpa banyak basa basi lagi ia mendekati pohon itu secara tiba-tiba.

"Ehh Rendi mana?" Tanya Elisa.

"Ehh itu tuh Rendi, bentar-bentar tapi ngapain dia kesana sendirian?!" Balik tanya Rena.

"Yaudah samperin aja yuk." Ajak Azka.

Elisa, Azka, Rena, Zidan, dan Brian langsung saja menghampiri Rendi yang berada di depan pohon besar dipojok kiri halaman rumah. Dengan sangat tiba-tiba mereka terkejut melihat Rendi mengambil sapu dan memegang dengan haluan yang berbeda.

"Ren, Rendi" Panggil Azka.

Rendi tidak menoleh apalagi menjawab panggilan dari Azka, ia tetap saja melihat kearah atas pohon tersebut. Tanpa ada yang menyuruh Rena langsung menpuk pundak Rendi.

"Hah" Teriak Rendi dengan sangat terkejut.

"Ehhh kenapa lu?" Tanya Azka.

"Elisa mana?" Ujar Rendi dengan mencari keberadaan Elisa.

"Iya, kenapa?" Tanya balik Elisa.

"Sosok kuntilanak itu teryata korban bunuh diri, dan yang gue kagetin lagi anak kecil yang sama kuntilanak itu teryata anak yang selama ini dibuang sama kedua orang tuanya." Ungkap Rendi.

"Hah?! Beneran!!" Ujar Rena dengan sangat terkejut.

"Iya Ren" Jawab Rendi. "Kali ini gue bener-bener enggak habis pikir yang awalnya gue pikir anak kecil itu jahat banget teryata enggak, anak kecil itu malah kasian banget dia yang enggak tau apa-apa malah banyak disalahin sama warga setempat dan parahnya lagi pas gue masih didepan gerbang tiba-tiba kuntilanak itu nyerang gue dan masuk ke tubuh gue." Ungkapnya lagi.

"Berarti yang gue lihat selama ini itu bener?" Ujar Elisa. "Tau enggak pas gue kemarin kesini sama kalian itu sebelum si Azka sama Brian ikut gue seperti dikasih gambaran masa lalu tapi gue enggak tau itu punya siapa, dan baru ngehnya gue ya sekarang ini teryata yang selama ini yang suka ganggu dijalan depan itu bukan si sosok anak kecil ini sama kuntilanak tapi penjaga jalan itu yang ada di deket rumah ini." Ungkap Elisa.

"Wah sama, gue juga mikir gitu." Jawab Rendi.

"Nah yang gue liat kemarin itu dari sosok anak kecil itu seperti ada luka di bagian kaki kirinya deh!! Ungkap Rena juga.

"Iya memang ada itu bekas luka di bagian kiri kelihatan agak besar dan seperti iritasi gitu!!" Sambung Elisa.

"Iya banget, tadi gue enggak sengaja liat sosok anak kecil itu dengan sangat jelas banget pas lagi masuk ke rumah ini." Ungkap Azka juga.

"Jadi fix banget kalo itu enggak jahat dan yang gue rasain energinya kuat bukan karena dia jahat sih tapi lebih mengarah karena dia bunuh diri sih." Ujar Rendi.

"Gue juga mikir gitu, Ren." Jawab Elisa.

"Ehh gyuss masuk ke rumah kosong itu yuk." Ajak Azka.

"Hayuk" Jawab Rena.

Mereka berenam langsung masuk ke rumah kosong itu untuk menjalankan misinya lagi.

RUANG MISTERI KELABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang