PARIS (3)

3K 197 7
                                    

"Kemana kita hari ini?" tanyaku bersemangat.

"Aku mau bawa kamu ke Disneyland."

"Whoa, serius? Ayo pergi sekarang! Aku udah nggak sabar." Seruku bersemangat.

"Yel." Teriak Harry yang masuk ke dalam kamar dengan terburu-buru.

"Apa sih? Bikin panik mulu." Tanya Niall yang langsung menghampiri Harry.

"Gue balik ke London duluan ya." Jawabnya ketika dia sudah berhasil mengatur nafasnya.

"Lho? kenapa?" tanya Niall kaget.

"Kakaknya Abi kecelakaan dan dia harus pulang." Jawabnya.

"Oh ya sudah hati-hati, salam buat keluarganya Abi." Kata Niall.

"Abi mana?" tanyaku.

"Ada di kamar lagi beresin barang-barang."

Aku dan Niall masuk ke kamar Abi dan Harry mereka pamit pulang duluan. Setelah Harry dan Abi pulang aku dan Niall langsung berangkat ke Disneyland.

Seharian aku bermain disana sampai larut malam malah. Aku merasa puas, hari ini aku benar-benar menghabiskan waktuku bersamanya. Aku melirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku sudah menunjukan pukul 00:00 am. Aku merasa lelah sekali dan sekarang aku sedang berada di dalam taksi bersama Niall.

Kurang lebih 30 menit akhirnya kita sampai di hotel. Saat aku membuka pintu taksi tak sengaja pintu taksi itu mengenai seseorang, dan saat aku menengok keluar orang itu langsung jatuh terduduk. Buru-buru aku keluar menghampiri orang itu untuk meminta maaf.

"Permisi kamu nggak apa apa? Aku minta maaf aku nggak sengaja." Kataku bersungguh-gungguh, ternyata seorang wanita. Ia menunduk memegangi pergelangan tanganya yang sepertinya sakit.

"Kalau buka pintu liat-liat dong." Serunya kesal.

"Aku minta maaf aku nggak sengaja, sini aku bantu." Ucapku sambil mengulurkan tangan padanya.

Ia mendongakkan kepala dan betapa terkejutnya aku saat mengetahui siapa orang yang sedang di hadapanku ini.

"LO?!" matanya langsung melotot dan raut mukanya langsung berubah.

Astaga ya Tuhan, apa ini sebuah mimpi? Kenapa aku bisa ketemu nenek sihir ini lagi sih? Dunia emang sempit, tapi kenapa juga mesti ketemu dia lagi? Padahal hidup tuh udah tenang pas dia udah jauh-jauh dari aku, dan sekarang? Astaga.

"Dia nggak apa-apa?" tanya Niall yang langsung berdiri di sampingku dan Niall juga kaget saat melihat siapa yang sedang berada di hadapanku.

"Lisa?" seru Niall kaget.

"Gue minta maaf." Ucapku langsung balik badan dan hendak berlari aku sudah tidak mau berurusan lagi denganya tapi Lisa menarik kakiku hingga aku terjatuh tersungkur hingga hidungku nyaris mengenai trotoar.

Mampus mulai lagi, ini apa lagi sih. Hidungku errrrr sakit ngilu banget.

"Lo nyari masalah duluan sama gue, lo nggak bisa pergi gitu aja dong!" Ucapnya lalu berdiri.

"Lisa kapan lo tobat sih? Ngapain juga lo ada disini?" tanya Niall galak, ia langsung menolongku dan membantuku untuk berdiri.

"Ngapain gue disini? Bukan urusan lo! Dia nyari masalah duluan sama gue, dan masalah tempo hari belum selesai!" Lisa kembali melotot ke arahku.

"Gue minta maaf karena tadi bikin lo jatuh, dan gue udah nggak mau berurusan lagi sama lo. Masalah tempo hari? Gue udah lupa!"

"Nggak bisa gitu dong, seenaknya banget gara-gara lo sekarang status gue mantan narapidana!"

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang