DUA

77.8K 1.1K 14
                                    

        "Kasihan Irene." Desah Ika, ketika hari Senin tiba dan Irene pamit pada kedua sahabatnya itu. Sania hanya mengangguk-angguk saja. 

       "Kalau aku jadi dia, aku sudah kabur dulu-dulu dengan cowok lain!" Tambah Ika, kembali Sania hanya tersenyum menanggapi ucapan Ika. Karena hanya dia yang tahu persis persoalan yang menimpa Irene secara detailnya. 

        "Makanya kau bukan dia Ika...." 

        "Kan masih banyak disini cowok ganteng. Atur saja pertemuan dengan mereka, habis perkara. Siapa yang akan cerita? Masak hanya lelaki saja yang boleh punya istri dua? Perempuan tidak?" 

        "Sssstt, jangan keras-keras, ini rahasia dapur..." ucap Sania dengan menaruh jari telunjukknya dibibir. 

        "Aku ikut gemas sih...." ucap Ika. 

        "Gemas bagaimana?" pikir Sania tak mengerti. 

        "Irene kok mau-maunya....." 

        "Namanya juga demi kebahagiaan bersama Ka!"  

        "Huuuu, itu sih menyiksa diri namanya. Bayangin aja, dikala kita sendiri di kamar, sementara tahu bahwa suaminya ngelonin perempuan lain. Bagaimana perasaan kita? Dikira aku enggak tahu hati Irene, ia sebetulnya sakit hati tuh. Makanya ia butuh menghibur diri, dan aku mendukung penuh. Bahkan dia punya cowok lain pun aku mendukung...!" ucap Ika berapi-api tetapi dengan suara yang rendah tetapi masih dapat didengar oleh Sania. 

        "Ya sudah, sekarang kerja. Kembali keruanganmu....!" 

        "Eh btw, Kau juga tidak tertarik dengan pegawai baru yang ganteng itu?" tanya Ika. 

        Sontak mereka melihat dari kaca pengawasan itu, seorang lelaki bertampang pria Brisk yang sedang sibuk bekerja. Memang ganteng. Bahkan sangat ganteng pikir Sania dalam hati. Tapi Sania menepis keinginannya untuk tidak selingkuh. 

        "Aku sudah punya keluarga Ika, dan aku tak ingin keluargaku hancur hanya karena salah langkah. Kalau kau ingin, sikat saja aku tak melarang!" jawab Sania tertawa renyah. 

        "Ah, yang bener nih?" goda Ika. 

        "Iya..." 

        "Tapi dia suka bisik-bisik tentangmu...!" 

        "Apa iya....?" tanya Sania penasaran. 

        "Iya, dia naksir kamu!" 

        "Seluruh anak buahku tahu, aku sudah punya suami, Ika" 

        "Itu bukan soal, Mereka naksir kamu dikantor. Aku sendiri sudah punya. Dan selama dua tahun ini, aku backstreet lancar-lancar aja. Enggak ada yang tahu ini. Kamu juga enggak, kan?" 

        "Aku tahu..." 

        "Siapa cowokku?" 

        "Apa perlu kubilang?" 

        "Iya dong, biar aku yakin kalau kamu tahu, San" 

        "Kamu backstreet dengan pemuda Bank sebelah. Namanya Wisnu, benar?" 

        "Eh, bagaimana kamu tahu?" jawab Ika kaget. 

        "Pokoknya aku tahu kan...." ucap Sania sambil tertawa mengejek. 

        "Nah, pemuda itu sangat ganteng dan cocok untukmu, Sania. Jangan alim terus, nanti enggak kebagian," goda Ika sambil tersenyum. 

        "Itu urusan gampang. Tak perlu aku katakan padamu...." 

Gairah... Istri PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang