Packing

3.6K 205 13
                                    

Niall

"Menjadi bagian dari hidupmu adalah hal terindah yang pernah aku dapat."

"Mendapatkanmu sebagai kekasihku adalah hal yang sangat istimewa bagiku, I love you."

"I love you too."


Aku membuka mata, udah pagi ternyata dan barusan aku bermimpi. Aku melihat jam, oke jam 10 aku melihat ke sampingku dan ternyata Ayesa udah nggak ada, mandi kali ya?

"Babe." teriakku.

Tidak ada jawaban. Aku bangkit lalu berjalan ke kamar mandi, Ayesa nggak ada. Aku ke dapur Ayesa juga nggak ada, di kamar juga dia nggak ada. Aku keliling-keliling rumah dan Ayesa nggak ada. Aku panik karena tidak menemukan Ayesa, apa iya dia diculik? Aku langsung membangunkan anak-anak.

"Woy bangun bangun Ayesa hilang!" kataku panik.

"Hah?" teriak Louis kaget yang langsung bangun.

"Ayesa nggak ada." kataku mengulangi.

"Diculik maksud lo?" tanya Liam yang masih ngucek-ngucek mata.

"Gue nggak tau. Liat aja dia nggak ada, tadi malam dia tidur di sebelah gue kan? Sekarang nggak ada!" ucapku masih panik.

"Mandi kali." ucap Louis.

"Nggak ada!" jawabku panik.

"Masak?" tanya Louis lagi.

"Nggak ada Louis, kalau ada ngapain juga gue panik!" jawabku greget.

"Telepon polisi." usul Liam.

Tanpa pikir panjang aku langsung menyaut ponselku yang terletak di meja. Aku membuka slide kunci ponselku dan aku menemukan sebuah memo disana.


Morning love, sorry aku pulang nggak bilang-bilang soalnya kamu sama yang lain masih tidur pules. Aku pulang dulu ya mau prepare barang-barang, kalau udah bangun jangan lupa mandi terus sarapan, I love you.


Selesai membaca memo dari Ayesa aku senyum-senyum sendiri haha, aku panik banget ya Ayesa ilang. Aku langsung mengetik sebuah pesan untuk Ayesa.


To: Love♥

Morning too princess, nanti siang aku ke rumah kamu.


"Lo kok malah senyum-senyum sih?" tanya Liam.

"Ayesa balik bukan diculik." Jawabku nyengir.

"Ya elah, makanya jangan parno-an!" kata Louis seraya menggelengkan kepalanya.

"Prepare buat ke Indonesia?" tanya Liam.

Seketika aku langsung down mikirin itu lagi, aku baru sadar kalau besok dia bakalan terbang ke Indonesia untuk waktu yang cukup lama. Aku langsung berdiri langsung ke kamar mandi dan mandi.


Ayesa

"Morning Mam." sapaku lesu saat Mama membukakan pintu.

"Morning sayang, lho? Pipi kamu kenapa?" tanya mama panik yang langsung mengelus ngelus pipi kananku yang di balut perban.

"Bekas jatuh Ma, kena ujung meja tajam. Nggak apa-apa kok, luka sedikit doang." jawabku berbohong.

"Beneran? Bukan bekas berantem atau sebagainya kan?" tanya mama tidak percaya.

"Nggak kok Ma beneran, aku kurang hati-hati jadi gini deh." jawabku lagi.

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang