Sebias awan

425 0 0
                                    

Betapa beruntungnya makhluk yang diciptakan memiliki kesempurnaan rasa,saling bertaut satu sama lain namun yang menjadi sisa-sisa remah terbengkelai pada sudut yang tabu,berderet jiwa-jiwa yang tak terpakai meranggas ketepi zaman,terabaikan dan terhina.Seperti diri ini menghilang dari peradaban,ku coba sedikit memahami arti,makna dari sebuah hikayat hidup,apa yang sesungguhnya ia hendaki dari sesosok tubuh penuh nista ini,lama aku termenung bersemadi seorang diri akan tetapi terlalu sulit teruraikan olehku,mengikuti alur yang tak diinginkan sebisa mungkin menuai absah,menjalani detak nadi sesuai irama ilahi begitu sulit terlaksana karena cinta tak kunjung menyapa,aku menangis,aku menjerit.Menjadi kuntum bunga  penghantar sebagai pemanis saat musim berbunga sedang mekar lalu gugur sebagai bingkai yang kalah

aku dengan dirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang