Karma 15 - <Rio-Atik Couple> & <Venus-Sitha Couple>

7.9K 93 2
                                    

Lohaaaa >.< aku bawa lanjutannya nih :) bagi yang nge vote sama selalu ngikutin cerita ini makasih banyak ya :'( author jadi terharu sangat deh.

dan semoga lanjutan ini kalian suka. dan maaf kalau ngecewain ya para reader's. dan teteup kasih semangat, vote, kritik, saran biar si Author makin semangat ngelanjutin ini cerita dan semua cerita yang aku post disini :) mohon dukungannya ya :)

yuK CEKEDEEEET!!

--------------------------------------------------------------------------

Dipagi ini entah kenapa para gerombolan playboy sekolah pada ngumpul – maksudnya Govin cs dan mereka emang selalu ngumpul kok– ditaman sekolah.

Dimulai dari Govin yang sedari tadi asyik menatap layar monitor hpnya, entah apa yang dilihatnya. Pakai senyum-senyum ngga jelas lagi.

Lalu Aga yang anehnya nggak pernah lepas dari hpnya – sama – setiap kali pasti hp cowok itu berbunyi tanda sms masuk. Dan ketiga sahabatnya berpendapat, mungkin itu pacar-pacar Aga yang sms. Tapi, kalau dipikirin lagi Aga itu tipe orang yang paling males bales sms, lha ini? Sedari tadi tangannya tak berhenti membalas sms orang yang tidak diketahui mereka itu. Kadang kalau Rio perhatiin Aga, tuh cowok pasti ngedumel nggak jelas kalau hpnya nggak bunyi-bunyi juga, aneh…

Lanjut Venus. Tuh cowok hari ini tumben diem, biasanya dia yang paling on ngomong kalau lagi ngumpul. Terus, kalau ada cewek cakep lewat – apalagi adik kelas – pasti langsung digodain Venus. Lha ini? Sedari tadi banyak cewek lewat didepan mereka – dengan sengaja pastinya – nggak dipeduliin Venus. Atau mungkin ada yang Venus pikirin kali ya?

Dan Rio. Rio hari ini terlihat… Berantakan! Akhir-akhir ini Rio – menurut pandangan Govin, Aga dan Venus – tuh cowok kayak orang stress, yah bukan stress yang kaya orang gila gitu ya. Tapi kayak orang hmm… Baru kepergok mungkin atau kayak orang baru kena putusin pacar.

“Lo kenapa, Ri? Berantakan bener?” tepuk Govin dibahu Rio pelan.

Rio mendesah lalu mengacak-acak rambutnya –yang malah membuat cewek-cewek disekitar mereka terpesona – frustasi, “Arg! Bisa gila gue kalau kayak gini lama-lama.”

Aga mendongak dari layar hpnya, menatap Rio “Lo baru diputusin ya? Ngga biasanya,” ujarnya seenaknnya – ini sifat dasar Aga yang suka seenaknya –

“Enak aja! Gue malah lagi kepenuhan stok cewek!” selanya sewot.

“Terus lo kenapa?,” kali ini Venus yang bersuara. Bangkit dari keterdiamannya tadi.

“Jangan bilang lo kayak gini gara-gara your little sistar yang lovely-lovely itu…”

Hening. Mereka takjub dengan sebutan yang dikeluarkan Govin untuk Atik yang menurut mereka cukup… Berlebihan. Nggak biasanya seorang Govin ngomong begitu.

Govin menggaruk kepalanya. Bingung dengan keheningan yang mencanggungkan baginya “Nggak ada yang anehkan dengan ucapan gue tadi?”

“Lo mulai ngikutin gaya Venus ya…,” celetuk Aga.

Venus yang mendengar namanya disebut, langsung menatap Aga jengkel “Lho kok gue? Gue kan nggak pernah ngomong norak beritu,” ucapnya tak terima.

“Jadi ucapan gue tadi itu norak ya,” Govin menganggkat alisnya tinggi, matanya menatap Venus tajam – yang pastinya hanya bercanda –

Venus langsung nyengir kuda “Ah, elo! Gue salah ngomong tadi. Yakan, Ga?”

Aga malah melengos nggak peduli. Lalu tuh cowok malah kembali sibuk dengan hpnya, membuat Venus jengkel dengan sahabatnya itu.

Rio yang sudah sangat terganggu dengan omongan ngaco kedua sahabatnya itu lebih memilih pergi meninggalkan mereka. Dia terlalu pusing untuk bercanda saat ini. Moodnya sangat turun gara-gara gadis kecilnya itu, sampai-sampai melayani candaan dan omongan ngasal yang selalu ada saat mereka ngumpul pun tidak dihiraukan. Sekarang kepalanya sungguh sudah dipenuhi Atik… Atik… dan ATIK!!

Ketiga sahabatnya yang melihat Rio pergi tanpa pamit hanya terdiam membiarkan. Mereka tau saat ini salah satu sahabatnya itu sekarang perlu sendirian.

“Usaha kita gagal deh, Gov. Gara-gara lo nih, Ga!” Venus menyenggol tangan Aga yang sukses membuat Aga kaget. Kaget Aga itu karena hpnya hampir jatuh saat Venus menyenggolnya.

Sebenernya bukan masalah sih kalau hpnya rusak, hancur atau apa. tapi masalahnya dihp ini ada angka sakral yang asli susah banget didapat. Apalagi kalau bukan nomor Nasha. Kalau aja dia nggak ngancam Nasha kalau berani nggak ngasih nomor waktu itu – saat adegan ciuman dimobil –, mungkin dia ngga bakal dapat nomor tuh cewek.

“Gila lo! Hp gue hampir jatoh nih, monyong,” toyor Aga dikepala Venus.

Venus mencibir “Biasanya juga lo langsung beli kalau hp lo rusak. Lo kan biasanya suka ngancurin hp kalau lagi stress…”

“Sekarang beda, men! Ada yang penting didalam sini masalahnya!” sahut Aga dingin.

Govin mendekati Aga, penasaran. “Apaan, Ga? Wah, lo nyimpen video bokep ya?” tuduh Govin seenak jidat. Dan hasilnya Govin memang dapat pukulan indah dari Aga tepat dijidat Govin.

“Dasar porno lo!”

“Terus ini apa coba?” seloroh Venus. Yang tanpa disadari Aga kalau hp tuh cowok diambil Venus cepat.

“Ap…”

“Gila lo, Ga! Inikan Nasha sahabatnya Lira!” cetus Govin sambil melihat foto Nasha dan Lira, kedua gadis itu sama-sama menganggkat tangan mereka membentuk huruf ‘V’ sambil tersenyum manis. Manisnya Lira gue… Apa lagi bibirnya, batin Govin genit. Dikepalanya malah terbayang-bayang saat mereka ciuman waktu itu.

Aga menautkan alisnya, tak sangka kalau ternyata Govin kenal dengan kedua gadis itu “Lo kenal Nasha, Gov? Jangan bilang lo…”

“Gue ngincer yang rambutnya panjang bergelombang ini,” tunjuk Govin pada sosok Lira didalam foto itu, “Gue nggak mungkin mau berebut target sama lo. Nggak asik lha!” lanjut Govin tenang.

Aga menarik nafasnya lega “Gue kira yang satunya...”

“Jadi ini target lo selanjutnya?” Venus memotong ucapan Aga “Kalian nggak masalah nih?”

Govin dan Aga sama-sama mengangkat alis heran “Emang kenapa? Ada yang salah?” tanya Govin.

“Mereka sahabatan!”

“Terus kenapa?,” seru Aga bingung.

“Ya… Nggak papa sih,” sahut Venus akhirnya. Entah kenapa dia merasa kedua sahabatnya ini nggak bakal bisa… Lepas dengan kedua gadis didalam foto itu.

Aga mendengus “Dasar aneh! Gue kira tadi apa!”

“Lo sendiri udah dapat target nggak, Nus?” tanya Govin. Dia tadi sempat bingung juga dengan pertanyaan Venus yang rada aneh. Tapi langsung dilupakannya saat dia ingat kalau sahabatnya ini kayak ada masalah – masalah ngga punya cewek atau target baru –  yang cukup krisis – bagi mereka pastinya –.

Mendengar itu tubuh Venus langsung menegak “Enak aja! gue punya tau!”

------- Karma Cinta -------

KARMA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang