Karma 4 <Aga-Nasha couple> "Asli Nyebelin"

Mulai dari awal
                                    

Semenit sudah berlalu…..nggak ada suara.

Dua menit berlalu………nggak ada suara dan nggak ada tindakan sama-sekali oleh Aga.

Dan saat berjalan menit ke-tiga, Nasha sudah nggak tahan lagi!

Dengan memberanikan diri Nasha mendekati Aga yang masih berdiri diam ditempat. Aga mengira Nasha sudah melakukan suruhannya tadi. Jadi saat Nasha menjawil sedikit baju Aga dan menarik-nariknya pelan, Aga kaget dan seketika langsung berbalik menghadap Nasha. Saat sudah menghadap Nasha, Aga mengernyit bingung tapi tetap dengan tatapan datar dan dingin untuk Nasha.

Melihat tatapan Aga yang menbekukan itu membuat Nasha menyesal sudah memanggil Aga. Glek! Kayaknya sekarang gue harus nyesal atas tindakan gue. Bodoh! Nasha bodoh, gerutunya dalam hati sambil memukul-mukul pelan kepalanya.

Melihat kelakuan aneh Nasha, Aga berdeham dan mengulangi perkataanya “Apa?”

Nasha berhenti mengetok-getok kepalanya dan mendongak menatap Aga sambil meringis maksa “Gini Kak. Saya ngebersihinnya gimana ya?,” setelah mengucapkan itu Nasha cepat-cepat menunduk karna takut dengan tatapan dingin Aga. “Jadi lo dari tadi cuman diam disini? Nggak ngelakuin apa-apa?” kata Aga tajam.

Mendengar nada tajam Aga. Nasha semakin menunduk lalu kepalanya mengangguk mengiyakan.

“Ck! Lo kalau punya otak itu digunain!”

Nasha mendongak marah atas ucapan Aga yang menurutnya sangat keterlaluan itu. Nasha menatap Aga tajam. Semua sikap sopannya sebagai junior yang menghormati seniornya langsung hilang bagai asap. Aga yang merasa ditatap Nasha tajam, membalas tatapan Nasha tak kalah tajam.

“Kenapa lo natap gue begitu. Mau ngelawan?,” tantang Aga dingin.

Tidak dihiraukannya pertanyaan Aga yang terdengar seperti menantang itu. Bukannya Nasha takut. Dia cuman tidak ingin dapat masalah dihari pertamanya MOS dan juga bosan masuk catatan hitam lalu dihukum deh! Bosen banget dia.

Nasha melirik Aga tajam dengan perasaan sesak. Nafsu banget dia mau nendang Aga itu!. Nasha mendengus kesal lalu berjalan dengan cepat kedepan, menyentakkan bahu Aga keras dengan sekuat tenaga karena badan Aga yang gede dari pada dia, jadi butuh banyak tenaga! Dan  menuju rumput yang tidak jauh dibelakang Aga itu.

KARMA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang