Sepupu Cinta 9

11.8K 406 23
                                    

Karel

Aku merasakan Brina yang berbeda dalam beberapa hari ini. Aku masih belum lupa bagaimana aku kagum pada kedewasaannya menyikapi beberapa permasalahan yang harus kami hadapi namun tiba-tiba saja aku merasakan perubahan sikapnya. Aku yakin hal itu pasti ada alasannya.

“PMS kali..”jawab Brina pendek ketika aku berusaha mengkonfirmasi kenapa beberapa hari ini terlihat lebih kusut. Aku pun terdiam mendengar pernyataan itu. Sebagai seorang dokter, aku cukup tahu kalau secara teori Pre Menstrual Syndrome memang  akan menimbulkan beberapa perubahan pada perempuan.  PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi. Bisa juga type D. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.

            Namun, jika memang itu yang terjadi, mestinya Brina akan mulai stabil dalam waktu sekitar 2 minggu kan? Tapi kenapa sekarang masih juga begitu. Hari ini keanehan itu malah ditambah lagi dengan keengganannya untuk pergi kuliah.

            “Aku ngantuk banget rasanya. Sekali-kali bolos nggak apa-apa kan?”ucapnya lirih sambil menempatkan bantal harimau berwarna coklat ke wajahnya. Aku menggeleng tak mengerti. Bukan Brina yang biasa. Dia selalu semangat untuk berangkat kuliah biasanya.

            “Katamu hari ini ada quiz kan? Atau besok?”aku berusaha mengingatkan. Hanya terdengar gumaman tidak jelas di bawah bantal. Aku lalu mengedarkan pandangan ke seantero kamar. Kami masih menempati kamar kost ku karena saat ini hal itulah yang paling praktis. Aku sudah berpikir untuk mulai menyiapkan rumah tinggal yang lebih layak sebagai sebuah keluarga namun perlu proses untuk mengalihkan sebagian hasil penjualan sengon untuk membeli rumah yang kami inginkan. Beberapa hari yang lalu kak Alya sempat cerita bahwa di dekat tempat tinggal   mereka di Grand Green Wood ada unit yang ready. Kami sudah melihat ke sana dan Brina juga cukup tertarik dengan rumah itu.

             Di meja plastik kecil di sudut sudah tersedia tea hangat dan biskuit . Aku tahu itu salah satu upaya Brina untuk menjadi istri yang baik buatku meski hingga hari ini aku belum pernah merasakan masakannya dengan sempurna. Aku tersenyum getir sendiri dengan kenyataan ini. Aku memang bukan laki-laki yang mengharuskan istriku selalu memasak dan menyiapkan segala keperluan rumah tangga untukku tapi kadang muncul juga keinginan untuk merasakan itu dari istriku sendiri.

            “Yang…”panggilku pelan untuk mencari perhatiannya. Aku tersenyum lagi. Ini panggilan kami akhir-akhir ini karena rasanya agak sungkan juga ketika kami masih saling sebut nama. Bukan apa-apa, karena kami tinggal di lingkungan orang Jawa, biasanya mereka tidak terbiasa mendengar suami istri saling panggil nama dalam keseharian. Brina juga beberapa kali mencoba memanggilku dengan tambahan mas dan aku masih merasa geli mendengarnya.

            Tidak ada sahutan. Kubuka perlahan bantal yang menutupi wajahnya. Dia terlelap dengan mulut terkatup rapat. Khas Brina. Aku tetap merasa aneh dan mulai terpikir jangan-jangan Brina benar-benar ngambek karena hingga hari ini aku belum jadi memberitahunya tentang Kak Nanda.

Sepupu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang